Tautan-tautan Akses

Pemerintah Kamerun Pulangkan Paksa 9.000 Pengungsi Nigeria


ARSIP - Para pengungsi Nigeria tampak di titik kumpul sebelum dikembalikan ke Nigeria, di Fotokol, Kamerun, 19 April 2017 (foto: VOA/M.E. Kindzeka)
ARSIP - Para pengungsi Nigeria tampak di titik kumpul sebelum dikembalikan ke Nigeria, di Fotokol, Kamerun, 19 April 2017 (foto: VOA/M.E. Kindzeka)

Badan pengungsi PBB menyatakan terkejut dengan laporan bahwa pemerintah Kamerun telah memulangkan secara paksa sekitar 9.000 pengungsi Nigeria yang melarikan diri untuk menyerlamatkan nyawa dari serangan militan dengan melintasi perbatasan sebelumnya minggu ini.

Eksodus ribuan pengungsi Nigeria yang tiba-tiba ke Kamerun itu terjadi setelah militan Boko Haram menyerang Rann, kota kecil di perbatasan Negara Bagian Borno, Nigeria, Senin.

Para militan dilaporkan menyasar instalasi militer, fasilitas sipil dan kemanusiaan. PBB melaporkan pasar dan fasilitas yang menampung ribuan pengungsi di Rann dibakar habis oleh para penyerang. Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas.

Juru bicara pengungsi PBB, Babar Baloch, mengatakan kepada VOA bahwa pengusiran ribuan pengungsi Nigeria oleh Kamerun itu benar-benar tak terduga dan menyedihkan.

"Sangat mengkhawatirkan bagi kita melihat orang-orang yang putus asa yang baru saja tiba di Kamerun mencari keselamatan di daerah terpencil ini dan kemudian mereka dipulangkan ke situasi bahaya sangat mengkhawatirkan," ujar Baloch.

Baloch mengatakan UNHCR dan sejumlah mitranya sedang melakukan persiapan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang baru tiba ketika mereka mendengar para pengungsi itu langsung diusir.

"Tidak terduga karena tidak ada indikasi. Kami sudah menghubungi pihak berwenang Kamerun dalam hal bagaimana merawat para pengungsi yang baru tiba dan kemudian kami mendapati laporan bahwa mereka mungkin telah dipulangkan," papar Baloch.

Baloch khawatir 6.000 pengungsi Nigeria lainnya yang melarikan diri ke Kamerun beberapa minggu lalu juga berada dalam situasi genting.

Komisaris Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi, Filippo Grandi mengimbau Kamerun agar melanjutkan kebijakan pintu terbukanya terhadap mereka yang mencari perlindungan. Dia menyerukan agar pemulangan selanjutnya dihentikan. Dia mengatakan Kamerun harus mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum nasional dan internasional untuk melindungi para pengungsi yang takut akan kehilangan nyawa mereka. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG