Tautan-tautan Akses

Pemerintah Jamin Ketersediaan Sembako dan Stabilitas Harga Selama Ramadan


Menteri Perdagangan Rahmat Gobel bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo melakukan sidak di pasar beras Bendul Merisi Surabaya, Sabtu 20 Juni 2015 (Foto:VOA/Petrus)
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo melakukan sidak di pasar beras Bendul Merisi Surabaya, Sabtu 20 Juni 2015 (Foto:VOA/Petrus)

Memasuki awal bulan puasa Ramadan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran masih tergolong stabil, meski beberapa komoditas mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Meski terjadi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran seperti daging sapi, daging ayam, hingga telur ayam, harga-harga bahan kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan bumbu masak masih stabil. Pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok cukup hingga lebaran, dan memastikan tidak terjadi lonjakan harga yang dapat mempengaruhi inflasi.

Memasuki awal bulan puasa Ramadan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran masih tergolong stabil, meski beberapa komoditas mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Harga daging sapi, daging ayam serta telur ayam, menunjukkan kenaikan harga antara 5.000 hingga 10.000 rupiah per komoditas. Sementara harga beras di pasar beras Bendul Merisi Surabaya terpantau masih stabil.

Menurut Sudarno selaku pedangang beras, kenaikan harga untuk beras masih tergolong rendah, baik harga untuk pedagang kecil maupun pembeli eceran.

“Alhamdulillah, harganya ya biasa, kalau harganya orang kulakan memang agak naik, naik 200, tapi eceran tetap. Eceran dari Rp.11.000 jadi Rp.11.200, dari Rp.8.000 jadi Rp.8.200,” kata Sudarno, Pedagang Besar Beras, Pasar Beras Bendul Merisi Surabaya.

Meski harga masih stabil dan belum mengalami kenaikan signifikan, Sudarno mengaku jumlah penjualan beras di tokonya belum menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan puasa tahun lalu. Sudarno berharap stabilitas harga beras di pasaran dapat mempengaruhi meningkatnya jumlah pesanan atau penjualan beras, sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Masih biasa ini, ya 1 hari paling 1 sampai 2 ton, misalnya kalau dulu bisa 2 kali lipat, Ramadan yang dulu itu banyak orang yang beli beras. Ya gak tahu ya, soalnya kebutuhan beras itu bukan saja untuk dimakan, dibeli untuk jakat fitrah, kebanyakan gitu. Kalau (untuk) dimakan ya tiap bulan itu (jumlah yang terjual) ya sudah tetap, kalau ini kan di luar kebutuhan biasa,” lanjutnya.

Pada inspeksi pasar yang dilakukan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di Surabaya, Sabtu (20/6), belum ada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang cukup tinggi termasuk beras. Rahmat Gobel menegaskan tidak memerlukan impor bahan pangan, karena jumlah persediaan di daerah masih mencukupi.

“Saya kira kalau kita lihat dari pada jumlah barang yang suplaynya yang ada sekarang, itu harga rata-rata stabil,” kata Rahmat Gobel, Menteri Perdagangan.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan tidak ada kekurangan stok bahan kebutuhan pokok di Jawa Timur, termasuk kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang akan terus diawasi dan dikendalikan melalui operasi pasar.

“Stok saya jamin cukup di Jawa Timur, harga saya jamin stabil,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur.

Recommended

XS
SM
MD
LG