Tautan-tautan Akses

Pemerintah China Kembali Tolak Kecaman soal Perlakuan terhadap Etnis Muslim


Seorang polisi memeriksa kartu identitas seorang pria etnis Muslim Uighur saat patroli di jalan-jalan kota Kashgar, Xinjiang, China (foto: ilustrasi).
Seorang polisi memeriksa kartu identitas seorang pria etnis Muslim Uighur saat patroli di jalan-jalan kota Kashgar, Xinjiang, China (foto: ilustrasi).

China hari Selasa (6/11) sekali lagi menolak kecaman atas perlakuannya terhadap etnis Muslim, dan mengatakan kepada PBB bahwa tuduhan-tuduhan pelanggaran HAM dari beberapa negara itu adalah “ didorong oleh kepentingan politik.''

Dalam sidang tetap PBB meninjau rekam-jejak HAM , China di Xinjiang, China barat, China menggambarkan wilayah itu sebagai bekas pusat ekstremisme yang telah distabilkan, melalui “pusat-pusat pelatihan'' yang membantu orang memperoleh keterampilan untuk mendapat pekerjaan.

Bekas tahanan dari pusat-pusat penahanan itu menggambarkan fasilitas tersebut sebagai kamp indoktrinasi politik, di mana etnis Uighur, Kazakh, dan minoritas Muslim lainnya dipaksa meninggalkan keyakinan mereka dan bersumpah setia kepada Partai Komunis yang berkuasa.

Sebelumnya PBB mengatakan, ada laporan-laporan yang dapat dipercaya bahwa sebanyak 1 juta orang ditahan dalam bentuk ekstra-yudisial.

Pada tinjauan Selasa yang merupakan bagian dari proses peninjauan berkala Dewan HAM untuk setiap negara anggotanya, AS, Kanada, Jepang dan beberapa negara lainnya menyerukan pada China untuk menanggapi kekhawatiran yang meluas atas perlakuannya terhadap Muslim Xinjiang.

Wakil Menlu China, Le Yucheng menepis kecaman-kecaman itu. "Kami tidak akan menerima tuduhan-tuduhan politik dari beberapa negara yang bersikap berat sebelah," kata Le. (ps/al)

Recommended

XS
SM
MD
LG