Presiden, perdana menteri, dan tokoh-tokoh politik penting lainnya memimpin pawai yang diorganisasi oleh kelompok-kelompok nasionalis dan sayap-kanan, Minggu (11/11).
Presiden Andrzej Duda, Perdana Menteri Mateusz Morawiecki, dan pemimpin partai konservatif yang berkuasa, Jaroslaw Kaczynski, mengikuti para tentara yang membawa sebuah bendera besar dengan tulisan "Untukmu Polandia."
Sementara sebagian besar peserta membawa bendera Polandia, yang lainnya membawa poster dan bendera kelompok-kelompok kanan-jauh dari dalam Polandia dan tempat lain di Eropa.
Diantara slogan-slogan yang diteriakkan para peserta adalah "AS, kerajaan jahat" dan "Polandia, kulit putih dan Katolik." Para anggota dari sebuah kelompok nasionalis, Pemuda Semua-Polandia Eurosceptic, membakar bendera Uni Eropa.
"Terima kasih atas kehadirannya, demi Polandia, dan (terima kasih) telah membawa bendera putih dan merah (Polandia) yang menjadi saksi ayah, kakek dan kakek buyut kita menumpahkan darah mereka," kata Duda pada awal pawai. "Ada ruang untuk semua orang di bawah bendera kita," katanya.
Sebelum 1918, Polandia terpecah di antara kerajaan Rusia, Jerman, dan Austria-Hongaria selama lebih dari 100 tahun.
Perayaan pada Minggu adalah perayaan hari Kemerdekaan terbesar sejauh ini, dan sebagian besar berlangsung damai. Juru bicara pemerintah, Joanna Kopcinska, menyebutnya "pawai terbesar rakyat Polandia yang bebas di Polandia yang merdeka." [vm]
