Tautan-tautan Akses

Pasca Penembakan di Utrech, Politisi Belanda Desak Menteri Kehakiman Mundur


ARSIP – Politisi anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tampil di pengadilan dan menuduh para jaksa mencoba untuk menghilangkan haknya atas kebebasan berpendapat, Amsterdam, Belanda, 17 Mei 2018 (foto: Reuters/Francois Walschaerts)
ARSIP – Politisi anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tampil di pengadilan dan menuduh para jaksa mencoba untuk menghilangkan haknya atas kebebasan berpendapat, Amsterdam, Belanda, 17 Mei 2018 (foto: Reuters/Francois Walschaerts)

Politisi Belanda Geert Wilders menuntut Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus mengundurkan diri setelah diketahui bahwa tersangka utama dalam insiden penembakan di sebuah trem, di kota Utrecht, hari Senin (18/3), baru-baru ini dibebaskan dari penjara setelah berjanji bahwa ia akan bekerjasama dengan otorita berwenang dalam satu kasus.

Setelah upacara untuk mengenang tiga korban tewas dalam insiden penembakan itu, yang dilangsungkan di parlemen Belanda, Ketua Partai Kebebasan – yang anti Islam – Geert Wilders mengatakan Grapperhaus jelas bertanggungjawab atas tersangka yang berkeliaran bebas di jalan. “Anda bertanggungjawab secara politik,” ujar Wilders, hari Selasa (19/3). “Anda harus mundur dari jabatan itu.”

Gokmen Tanis, tersangka pelaku penembakan itu, sebelumnya pada tahun 2017 dituduh melakukan pemerkosaan. Ia dipenjara pada Agustus hingga September 2017, dan juga pada 4 Januari lalu ketika ia menolak bekerjasama dengan polisi yang menyelidiki kasus pemerkosaan itu. Ia dibebaskan pada 1 Maret setelah berjanji akan bekerjasama.

Ia juga pernah dituntut karena melakukan pencurian dan perampokan pada tahun 2018. Ia dijatuhi hukuman empat bulan penjara karena perampokan dan satu minggu penjara karena pencurian; tetapi tidak pernah menjalani hukuman itu karena kasusnya masih banding. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG