Tautan-tautan Akses

Netizen di China Berusaha Lawan Propaganda Beijing soal Virus Corona


Presiden China Xi Jinping saat mengunjungi Wuhan dan mendeklarasikan “Perang Rakyat” terhadap virus corona, Selasa (10/3).
Presiden China Xi Jinping saat mengunjungi Wuhan dan mendeklarasikan “Perang Rakyat” terhadap virus corona, Selasa (10/3).

Sementara Presiden China Xi Jinping melawat ke Wuhan, kota yang dilanda virus corona itu, dan mendeklarasikan "narasi" resmi pemerintah bahwa China akan memenangkan “Perang Rakyat” ini, berbagai pengguna media sosial berusaha keras untuk menyuarakan pendapat yang lain.

Usaha untuk menghindari sensor China dan menerbitkan pernyataan dari dokter Ai Fen dari Wuhan, yang pertama-tama memperingatkan tentang ancaman virus itu, merupakan ungkapan pembangkangan paling rinci terhadap "narasi pemerintah". Perebakan di China ini telah mengorbankan nyawa dan kerugian ekonomi yang besar sekali.

Dalam usahanya untuk mengatasi sensor dari perangkat lunak intelijen artifisial pemerintah, para netizen menterjemahkan wawancara dengan Ai Fen, kepala dari bagian darurat Rumah Sakit Pusat Wuhan, ke dalam lima bahasa dan melakukan format ulang paling sedikit dengan 22 cara.

Teks wawancara ini diubah lewat berbagai cara, dilengkapi dengan emoji, dalam bentuk Braille, oracle bone script, kode Morse, digubah menjadi lagu dan malahan menggunakan bahasa peri dari Lord of the Rings.

“Skala dan intensitas dari perlawanan terhadap propaganda pemerintah selama perebakan virus ini luar biasa,” kata Zhan Jiang, seorang profesor media di Beijing Foreign Studies University.

Dibawah kepempimpinan Xi Jinping sensor secara berangsur diperketat. Alfred Wu dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, menduga sensor akan terus diberlakukan setelah perebakan virus ini berlalu. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG