Tautan-tautan Akses

NATO Selidiki Penyebab Kecelakaan Helikopter di Afghanistan


Helikopter Chinook milik NATO sedang dalam operasi militer di provinsi Helmand, Afghanistan (foto: dok.). Helikopter NATO jenis ini yang jatuh di provinsi Wardak dan menewaskan 38 orang, Sabtu (6/8).
Helikopter Chinook milik NATO sedang dalam operasi militer di provinsi Helmand, Afghanistan (foto: dok.). Helikopter NATO jenis ini yang jatuh di provinsi Wardak dan menewaskan 38 orang, Sabtu (6/8).

Jurubicara NATO Brigjen Carsten Jacobsen mengatakan lokasi kecelakaan sedang diamankan selama penyelidikan berlangsung.

Pasukan internasional mengamankan lokasi jatuhnya helikopter militer di Afghanistan Tengah, di mana 38 orang, termasuk sekitar 20 anggota pasukan elit Angkatan Laut Amerika, SEAL, tewas sewaktu helikopter mereka dikabarkan ditembak jatuh oleh pemberontak. Kecelakaan hari Sabtu di provinsi Wardak itu merupakan insiden yang paling banyak membawa korban bagi pasukan Amerika sejak dimulainya perang selama satu dekade ini.

Helikopter Chinook itu jatuh hari Sabtu sewaktu berlangsung operasi anti-Taliban di Lembah Tangi. Tiga puluh tentara Amerika, serta tujuh tentara dan seorang penerjemah Afghanistan tewas.

Dalam pernyataan yang dilansir Senin malam, NATO menyatakan helikopter itu diberitakan dihantam tembakan granat berpeluncur roket dari pihak pemberontak sewaktu mengangkut tentara Amerika dan pasukan komando ke lokasi pertempuran yang sedang berlangsung antara pasukan koalisi dan pemberontak.

NATO menyatakan operasi itu dimulai sewaktu berlangsung perburuhan terhadap seorang pemimpin Taliban, dan bahwa pasukan di darat meinta pasukan tambahan untuk membantu operasi tersebut. Pasukan tambahan itu sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertempuran sewaktu helikopter itu jatuh.

Pihak koalisi menyatakan penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu. Jurubicara NATO Brigjen Carsten Jacobsen hari Senin mengatakan kepada wartawan, lokasi kecelakaan sedang diamankan dan tidak seorangpun diperbolehkan memasukinya selama penyelidikan berlangsung.

Para pejabat Amerika mengatakan 22 korban tewas adalah anggota pasukan komando Angkatan Laut SEAL, termasuk para anggota Tim 6 SEAL, unit yang membunuh pemimpin al-Qaida Osama bin Laden di Pakistan bulan Mei lalu. Menurut para pejabat, mereka yang tewas dalam kecelakaan itu tidak ambil bagian dalam misi bulan Mei itu.

Jurubicara NATO Jacobsen mengatakan meskipun mengalami kehilangan tragis, kampanye militer terhadap pemberontak akan berlanjut dan musuh akan diburu tanpa kenal lelah.

Hari Senin, helikopter NATO lainnya melakukan pendaratan keras di provinsi Paktia, Afghanistan Timur. NATO menyatakan tidak ada korban dan tidak ada laporan awal mengenai kegiatan musuh di sana. Penyebab insiden sedang diselidiki.

XS
SM
MD
LG