Tautan-tautan Akses

Menlu Retno Bahas Situasi di Rakhine Dengan Menlu Thailand


Menlu Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Thailand Don Pramudwinai di Jakarta, Rabu (13/3). Salah satu isu yang dibahas adalah situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar. (Foto: VOA/Fathiyah)
Menlu Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Thailand Don Pramudwinai di Jakarta, Rabu (13/3). Salah satu isu yang dibahas adalah situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar. (Foto: VOA/Fathiyah)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Jakarta, Rabu (13/3). Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah situasi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rabu (13/3). Mereka membahas beberapa isu bilateral dan regional.

Dalam konferensi pers bersama, Retno mengungkapkan salah satu isu yang mereka bahas adalah situasi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

“Perihal situasi di Rakhine, hari ini, 13 Maret 2019, the preliminary need assessment team (tim penilai kebutuhan awal) ASEAN akan menuntaskan misinya di Myanmar. Kita berdua sangat menyambut misi ini dan menanti mendengar uraian dari sekretaris jenderal ASEAN," kata Retno.

Retno menjelasan pengiriman tim penilai kebutuhan awal ke Rakhine merupakan tindak lanjut dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang dilangsungkan di Singapura pada November tahun lalu. Juga berdasarkan keputusan pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Chiang Mai, Thailand, pada Januari tahun ini.

Retno mengatakan kedua negara memiliki perhatian yang sama terhadap situasi di Rakhine. Karena itu, kedua menteri luar negeri sepakat untuk menindaklanjuti misi dari tim penilai awal dengan mengerahkan tim penilai komprehensif ASEAN ke Rakhine.

Selain itu, lanjut Retno, dirinya dan Don juga membicarakan beragam masalah terkait dengan kerjasama ASEAN karena Thailand tahun ini menjabat sebagai ketua ASEAN. Kedua menteri luar negeri mendiskusikan pula isu-isu bilateral antara Indonesia dan Thailand.

Terkait ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Indonesia-Thailand, menurutnya, kedua negara akan bekerjasama dalam menyelenggarakan acara-acara khusus untuk memperingati momen istimewa tersebut. Retno menambahkan Indonesia dan Thailand sepakat untuk memperkuat kerjasama untuk menstabilkan harga karet dunia, sebab kedua negara termasuk eksportir karet terbesar sejagat.

Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai menyebutkan dirinya baru saja kembali dari Myanmar pada 8 Maret lalu. Pada kesempatan itu, ia menyatakan kunjungannya ke Jakarta tersebut ,menjadi kesempatan yang baik untuk menceritakan mengenai hasil lawatannya ke Myanmar dan merumuskan bagaimana ASEAN akan bertindak untuk membantu memulihkan keadaan di Rakhine.

Dia mengatakan saat ini ASEAN telah bergerak dengan mengutus tim penilaian ke Myanmar. Seperti telah disinggung Retno, hal itu nantinya akan dilanjutkan dengan mengerahkan tim penilai komprehensif.

"ASEAN sudah ada di sana (Myanmar) dan ASEAN akan melihat banyak di sana, mengulurkan tangan untuk teman kita Myanmar, anggota dari keluarga ASEAN. Kami sangat percaya dapat mencipptakan situasi (yang lebih baik di Myanmar) kalaupun tidak dalam waktu segera, di masa depan," ujar Don.

Pada kesempatan itu, Retno menyatakan dukungan atas kepemimpinan Thailand di ASEAN tahun ini. Menurut Retno, dukungan terhadap Thailand untuk menjadi ketua ASEAN sebenarnya telah diutarakan sebelumnya ketika dia mengunjungi Bangkok pada Desember tahun lalu. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG