Tautan-tautan Akses

Mengapa Perancis Kemungkinan Tidak Jadi Target Peretasan Rusia Berikutnya?


Para politisi Perancis, dari kiri ke kanan, Arnaud Montebourg, Jean-Luc Bennahmias, Francois de Rugy, Benoit Hamon, Vincent Peillon, Manuel Valls dan Sylvia Pinel, menghadiri acara debat di televisi untuk calon presiden Perancis dari sayap kiri, La Plaine Saint-Denis (12/1). Dekat Paris, Perancis. (foto: Philippe Wojazer/Pool photo via AP)
Para politisi Perancis, dari kiri ke kanan, Arnaud Montebourg, Jean-Luc Bennahmias, Francois de Rugy, Benoit Hamon, Vincent Peillon, Manuel Valls dan Sylvia Pinel, menghadiri acara debat di televisi untuk calon presiden Perancis dari sayap kiri, La Plaine Saint-Denis (12/1). Dekat Paris, Perancis. (foto: Philippe Wojazer/Pool photo via AP)

Beberapa kalangan berpendapat, ditengah-tengah kekhawatiran Eropa akan jadi sasaran serangan dunia maya Rusia berikutnya, Perancis yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen tahun ini tidak akan jadi sasaran.

Ditengah-tengah kekhawatiran Eropa akan jadi sasaran serangan dunia maya Rusia berikutnya, beberapa kalangan berpendapat, Perancis yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen tahun ini tidak akan jadi sasaran.

Alasannya, mulai dari kandidatnya sendiri sampai tidak adanya motif kuat atau insentif yang bisa dipetik dari peretasan seperti di Amerika.

“Saya berpendapat, banyak ketakutan bahwa Rusia akan ikut campur dalam pemilihan di Eropa,” kata Stefan Soesanto, seorang peneliti kebijakan digital di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri. “Tetapi bila Anda tengok Rusia, selalu ada tujuan dibalik apa yang mereka lakukan dan teknologi yang mendukungnya,” tambahnya. “Dan dalam pemilihan Perancis, tidak ada hasil yang benar-benar menguntungkan atau merugikan.”

Itu tidak berarti Rusia dan kekuatan asing lain tidak akan berusaha mempengaruhi pemilihan Perancis lewat cara-cara lain, kata pakar. Atau bahwa pejabat disana tidak usah khawatir dengan ancaman di dunia maya.

“Kita tidak bisa naif,” kata Menhan Perancis Jean-Yves Le Drian kepada harian Le Journal du Dimanche, ketika mengumumkan niat Perancis meningkatkan pertahanan dunia mayanya dalam dua tahun mendatang.

“Perancis berhak menanggapi dengan semua cara yang dinilainya tepat,” tambah Le Drian.

Kekhawatiran dengan campur tangan Rusia juga dirasakan di seluruh Uni Eropa tahun ini, sementara beberapa negara anggotanya, termasuk Jerman, Bulgaria dan Republik Ceko bersiap-siap menyelenggarakan pemilu. [jm]

XS
SM
MD
LG