Tautan-tautan Akses

Masyarakat Jepang Masih Berselisih Pendapat Soal Olimpiade Tokyo


Seorang perempuan yang mengenakan masker pelindung di tengah wabah Covid-19 mengambil gambar logo Olimpiade di depan Stadion Nasional di Tokyo, Jepang, 14 Oktober 2020. (Foto: Reuters)
Seorang perempuan yang mengenakan masker pelindung di tengah wabah Covid-19 mengambil gambar logo Olimpiade di depan Stadion Nasional di Tokyo, Jepang, 14 Oktober 2020. (Foto: Reuters)

Masyarakat Jepang masih berselisih pendapat mengenai apakah Olimpiade Tokyo harus berlangsung tahun depan, mengingat pandemi virus corona yang terus berlanjut.

Jajak-jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan warga Tokyo dan kalangan bisnis tidak sependapat soal manfaat penyelenggaraan Olimpiade, yang ditunda tahun ini dan sekarang direncanakan akan dilangsungkan pada Juli 2021.

Meski demikian, terlepas dari ambivalensi publik, Komite Olimpiade Internasional dan penyelenggaranya Jepang, mendapat dukungan tak tergoyahkan dari partai yang berkuasa di Jepang dan pemerintah kota Tokyo.

Alasan mereka adalah Olimpiade merupakan upaya heroik Jepang untuk mengangkat semangat global di masa pandemi.

Genki Sudo, seorang legislator nasional dan mantan atlet bela diri, berpendapat bahwa Olimpiade tidak adil bagi para atlet. Menurutnya, beberapa atlet dapat berlatih, tetapi banyak yang tidak bisa karena pandemi. “Jika situasi pelatihan sangat berbeda, apakah itu adil? Ini sama sekali tidak adil," kata Sudo.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan mereka dapat melangsungkan pesta olahraga itu dengan atau tanpa vaksin.

Hidemasa Nakamura, salah seorang pejabat tinggi Olimpiade Tokyo, menyatakan keyakinannya bahwa Olimpiade dapat terselenggara dengan aman.

Meski mengalami lonjakan ringan jumlah kasus virus corona, Jepang terbilang berhasil mengendalikan pandemi. Jepang hanya mencatat kurang dari 2.000 kematian yang terkait dengan Covid-19.

Perjalanan masuk ke negara tersebut sebagian besar telah dihentikan, tetapi itu pasti akan berubah sewaktu atlet dan staf Olimpiade berdatangan untuk mempersiapkan diri.

Divisi Keuangan Olimpiade Tokyo mengatakan bahwa kompetisi olahraga ini harus dilakukan, terutama untuk kepentingan televisi, yang membayar sebagian besar tagihan.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan mereka secara resmi menghabiskan $ 12,6 miliar untuk menggelar Olimpiade. Namun, audit pemerintah tahun lalu menunjukkan, jumlahnya kemungkinan dua kali lipat lebih besar. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG