Tautan-tautan Akses

Mahasiswa AS Sukarela Rawat Sapi Milik Kampus Saat Pandemi


Sebuah peternakan sapi, sebagai ilustrasi. (Foto: VOA/Soner Kizilkaya)
Sebuah peternakan sapi, sebagai ilustrasi. (Foto: VOA/Soner Kizilkaya)

Pandemi virus corona telah memaksa Universitas Vermont tutup dan memulangkan mahasiswanya. Lalu apa yang akan terjadi dengan sapi-sapi milik koperasi kampus yang biasanya dirawat oleh para mahasiswa?

Pada pertengahan Maret, seperti kebanyakan universitas, Universitas Vermont dihadapkan pada krisis virus corona. Akibatnya semua mahasiswa di kampus dipulangkan secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan kepanikan pada peternakan susu sapi yang biasanya dikelola oleh sekelompok mahasiswa.

Mereka tergabung dalam program CREAM (Cooperative for Real Education in Agricultural Management), dan harus segera memikirkan apa yang bisa mereka lakukan guna menyelamatkan peternakan susu sapi mereka. Beruntung universitas ini memiliki sekelompok siswa yang bersedia mengulurkan tangan di masa sulit ini.

Para siswa sukarelawan ini datang ke peternakan dan memerah susu sapi, dua kali sehari, kemudian memberi makan sapi dan anak-anak sapi, juga membersihkan kotoran di lumbung dan membantu persalinan, setiap saat, siang maupun malam.

Sejumlah mahasiswa berjalan melintasi kampus di University of Vermont di Burlington, AS. (Foto: AP).
Sejumlah mahasiswa berjalan melintasi kampus di University of Vermont di Burlington, AS. (Foto: AP).

Penasihat fakultas dan dokter hewan Dr. Steve Wadsworth sangat menghargai dedikasi para mahasiswa sukarela ini.

"Mereka masuk dan melakukan pekerjaan yang luar biasa. Mereka datang tepat waktu dan bekerjasama yang secara nyata serta saling menghormati. Mereka ada di sini dari pagi hari untuk memerah susu hingga malam hari. Tidak ada kelahiran anak sapi yang tidak diawasi mereka," katanya.

Pengalaman tersebut berdampak pada Claudia Sacks mahasiswa yang baru saja lulus.

"Ketika saya masuk ke kandang dan melihat salah satu sapi menjilati sapi lain, saya melihatnya itu sebagai rasa persaudaraan di antara mereka, jadi itu sangat menyenangkan melihat keluarga yang telah mereka bentuk di antara mereka sendiri. Juga ada rasa kekeluargaan yang bisa kita bentuk dengan mereka," ujar Claudia.

Manajer kelompok, Matt Bodette, sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Sacks dan enam siswa lainnya.

"Kami meminta mereka untuk membuat komitmen besar juga dalam menjalankan protokol Covid-19 secara serius sejak awal. Dan mereka semua menjalankan komitmen serta aturan itu dengan serius. Mereka ada di sini setiap hari. Mereka memiliki sikap positif. Mereka benar-benar mengerjakannya dengan senang hati dan dengan segala cara," tukasnya.

Bodette menjadi emosional ketika dia memikirkan usaha dari para mahasiswa ini. "Saya tidak akan pernah melupakan mereka. Mereka sudah seperti keluarga bagi saya.. Dan saya sangat berterima kasih.”[ds/jm]

XS
SM
MD
LG