Tautan-tautan Akses

Legislator AS: Afrika 'Titik Panas' Baru untuk ISIS


Pasukan Libya dukungan PBB berpatroli untuk mencegah kembalinya militan ISIS di pinggiran Sirte, 4 Agustus 2017.
Pasukan Libya dukungan PBB berpatroli untuk mencegah kembalinya militan ISIS di pinggiran Sirte, 4 Agustus 2017.

Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri DPR Amerika mengatakan Afrika akan menjadi “titik panas baru” untuk ekstremisme Islamis, ditengah kekhawatiran terkait migrasi dan perekrutan ISIS setelah pasukan yang dipimpin Amerika di Irak merebut kembali wilayah ISIS.

“Mereka mencari wilayah yang tidak disentuh pemerintah sebagai tempat berlindung,” Michael Thomas McCaul, Sr. mengatakan, Rabu (6/12). “Afrika akan menjadi titik itu, akan menjadi titik panas.”

Berbicara dalam rapat dengar pendapat Komisi Hubungan Luar Negeri DPR, Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan, pihaknya melacak arah pelarian militan ISIS merupakan prioritas kementerian luar negeri.

“Kami sangat berfokus pada kemana para teroris itu lari, kemana mereka pergi,” kata Sullivan menambahkan.

Ia mengatakan bagian Benua Afrika, khususnya Nigeria timur laut dan Libya, tampaknya menjadi tempat tujuan militan ISIS. Namun ia menekankan masalah ekstremisme Afrika tidak dapat diselesaikan dengan tindakan militer saja, dan bahwa pemerintahan yang baik sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan orang di seluruh benua itu. [ds]

XS
SM
MD
LG