Tautan-tautan Akses

Lebanon Laporkan Pasien Pertama Virus Korona


Para pengunjung Rumah Sakit Rafik Hariri, yang merawat pasien pertama yang terkena virus korona di Lebanon, mengenakan masker untuk tindakan prefentif, 21 Februari 2020.
Para pengunjung Rumah Sakit Rafik Hariri, yang merawat pasien pertama yang terkena virus korona di Lebanon, mengenakan masker untuk tindakan prefentif, 21 Februari 2020.

Lebanon mengukuhkan pasien pertama yang mengidap virus korona di negara itu, Jumat (21/2). Pasien tersebut adalah seorang perempuan berusia 45 tahun yang baru tiba dari Iran dan kini dikarantina di rumah sakit.

“Kami mengukuhkan pasien pertama hari ini,” kata Menteri Kesehatan Lebanon Hassan Hamad dalam konferensi pers, seraya menambahkan dua orang yang diduga mengidap virus tersebut sedang diperiksa.

Perempuan itu tiba hari Kamis (20/2) dengan penerbangan dari kota Qom di Iran. Perempuan itu dan dua suspek lainnya dikarantina di rumah sakit pemerintah Rafik Hariri di Beirut.

Sementara itu, otoritas kesehatan Iran, Jumat (21/2) melaporkan dua orang meninggal akibat virus korona baru itu.

Juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan pasien-pasien yang baru dideteksi itu semuanya terkait dengan Qom, di mana dua pasien lansia meninggal pada hari Rabu. Sejauh ini, 18 pasien telah dikukuhkan di Iran, termasuk empat orang yang meninggal itu.

Pejabat lainnya di kementerian kesehatan Iran, Minoo Mohraz, mengatakan, virus “itu kemungkinan berasal dari pekerja China yang bekerja di Qom dan bepergian ke China.” Sebuah perusahaan China diketahui membangun pembangkit listrik tenaga surya di Qom.

Qom adalah tujuan wisata rohani populer dan pusat pengetahuan serta kajian agama bagi Muslim Syiah dari dalam Iran sendiri, serta dari Irak, Pakistan, Afghanistan dan Azerbaijan.

Di negara tetangga, Turki, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan para pejabat memeriksa para pengunjung yang tiba dari Iran di pos-pos perbatasan dan menolak masuk siapapun yang menunjukkan tanda-tanda sakit. Ia juga mengatakan warga Iran yang bepergian ke Qom dalam 14 hari terakhir ini akan ditolak masuk Turki.

Sejauh ini sedikit saja pasien pengidap virus itu di Timur Tengah. Sembilan pasien dikukuhkan di Uni Emirat Arab, dan satu pasien di Mesir.

Negara tetangga Iran, Irak, yang belum melaporkan satupun pasien, menghentikan sementara pemberian visa pada saat kedatangan bagi pemegang paspor Iran dan menghentikan penerbangan langsung antara kedua negara itu.

Juga Jumat, satu dari 11 warga Israel yang diterbangkan kembali ke negara itu setelah dikarantina di kapal pesiar di Jepang, telah dites positif mengidap virus itu. Kementerian Kesehatan Israel menyatakan ini adalah pasien pertama yang dilaporkan di dalam wilayah Israel. Warga Israel yang menjadi penumpang kapal pesiar itu semua pada awalnya dinyatakan setibanya mereka dengan pesawat carter pada Kamis malam.

Empat warga Israel lainnya dirawat di rumah sakit di Jepang setelah dites positif mengidap virus korona. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG