Tautan-tautan Akses

Dua Penderita Baru Virus Korona Dikukuhkan di Australia


Warga Australia yang dievakuasi dari China dan dikarantina di Pulau Christmas akibat kekhawatiran tertular virus korona, turun dari pesawat di bandara Sydney, Australia, 17 Februari 2020. (Foto: dok).
Warga Australia yang dievakuasi dari China dan dikarantina di Pulau Christmas akibat kekhawatiran tertular virus korona, turun dari pesawat di bandara Sydney, Australia, 17 Februari 2020. (Foto: dok).

Seratus tujuh puluh orang Australia diterbangkan pulang ke negara itu setelah lebih dari dua pekan mengalami stress dan frustrasi di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang. Dua orang positif mengidap virus korona COVID-19. Para pejabat memperingatkan mungkin akan muncul lebih banyak lagi orang yang tertular virus korona di dalam kelompok itu dalam beberapa hari mendatang.

Dr. Dianne Stephens dari National Critical Care and Trauma Response Center mengatakan, dua pasien itu akan dikirim ke rumah sakit di dekat rumah mereka.

Dr. Stephens mengatakan kedua pasien itu masih dalam keadaan baik dan sakit ringan yang menunjukkan gejala seperti pilek yang tidak perlu dirawat di rumah sakit, tetapi kemungkinan besar akan dimasukkan ke rumah sakit yang menjalankan karantina COVID-19 dan prosedur isolasi.

Para penumpang kapal pesiar itu sedang dikarantina di sebuah bekas kamp pekerja di dekat Darwin, di Northern Territory, Australia.

Tempat itu juga menampung warga Australia yang dievakuasi dari Wuhan, China, tempat penyakit itu pertama kali dilaporkan. Masa karantina selama dua pekan akan selesai akhir pekan ini. Di Australia kini terdapat 17 pasien yang telah dikukuhkan mengidap virus korona, meskipun lebih dari 45 warga negaranya masih tertahan di Diamond Princess di Jepang, setelah tertular virus itu sewaktu mereka di kapal tersebut. Di kapal itu terdapat kelompok penderita terbesar virus korona di luar China. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG