Tautan-tautan Akses

Laporan Sebut Tentara Inggris Lakukan Kejahatan Perang di Afghanistan


Anggota pasukan bersenjata Inggris tampak beristirahat di Bandara Kabul, Afghanistan, pada 22 Agustus 2021, di tengah penugasan mereka untuk mengevakuasi warga Inggris dari Afghanistan . (Foto: MOD/AFP/Ben Shread)
Anggota pasukan bersenjata Inggris tampak beristirahat di Bandara Kabul, Afghanistan, pada 22 Agustus 2021, di tengah penugasan mereka untuk mengevakuasi warga Inggris dari Afghanistan . (Foto: MOD/AFP/Ben Shread)

Para pembela HAM menuntut penyelidikan segera atas laporan yang berisi sejumlah tuduhan bahwa pasukan khusus Inggris diduga telah mengeksekusi puluhan tahanan dan laki-laki tak bersenjata dalam situasi yang mencurigakan selama operasi anti-pemberontakan di Afghanistan satu dekade lalu.

Penyelidikan BBC, mengutip dokumen militer yang baru diperoleh, pada Selasa (12/7), menyebutkan 54 orang telah dibunuh secara tidak sah di Provinsi Helmand, Afghanistan selatan, oleh satu unit Special Air Service (SAS), unit pasukan khusus tentara Inggris.

BBC mengatakan penyelidikannya yang dilakukan selama empat tahun itu juga menemukan "bukti yang menunjukkan mantan kepala pasukan khusus gagal membuktikan ada penyelidikan pembunuhan."

Dugaan kejahatan perang itu dilaporkan terjadi antara 2010 dan 2011 ketika pasukan Inggris masih memerangi gerilyawan Taliban bersama sekutunya di negara Asia Selatan itu.

Warga Afghanistan yang tidak bersenjata secara rutin ditembak mati "dengan darah dingin" oleh pasukan SAS dalam serangan malam hari, dan senjata sengaja diletakkan pada mereka untuk membenarkan kejahatan tersebut, sebut laporan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Amnesty International menyerukan penyelidikan “efektif dan transparan” atas tuduhan terhadap pasukan khusus Inggris itu. [my/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG