Tautan-tautan Akses

Korsel Perlambat Rencana Tingkatkan Penerimaan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Dokter-dokter berteriak menyuarakan slogan-slogan saat melakukan aksi protes menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penerimaan sekolah kedokteran di Seoul, Korea Selatan, pada 3 Maret 2024. (Foto: Reuters)
Dokter-dokter berteriak menyuarakan slogan-slogan saat melakukan aksi protes menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penerimaan sekolah kedokteran di Seoul, Korea Selatan, pada 3 Maret 2024. (Foto: Reuters)

Terdesak untuk mengakhiri pemogokan ribuan dokter selama berminggu-minggu, pemerintah Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat (19/4) bahwa pihaknya akan memperlambat rencana untuk menerima lebih banyak mahasiswa di fakultas-fakultas kedokteran negara itu mulai tahun depan.

Lebih dari 90% dari 13.000 dokter magang dan penduduk di negara tersebut telah melakukan pemogokan sejak akhir Februari, ketika pemerintah mengumumkan rencana untuk merekrut tambahan 2.000 mahasiswa tahun depan. Hal ini akan meningkatkan batas yang saat ini berjumlah 3.058 per tahun, yang sama sejak tahun 2006, sekitar dua pertiga.

Pemerintah mengadopsi proposal kompromi yang diajukan oleh rektor enam universitas negeri pada hari Kamis, di mana fakultas kedokteran akan meningkatkan penerimaan selama beberapa tahun.

Kelompok dokter menyatakan bahwa universitas tidak akan mampu menangani peningkatan jumlah mahasiswa yang tajam dan hal ini akan menurunkan kualitas layanan medis di negara tersebut. Para pejabat pemerintah mengatakan negara ini sangat membutuhkan lebih banyak dokter untuk mengatasi populasi penduduk yang menua dengan cepat.

Saat mengumumkan proposal kompromi tersebut, Perdana Menteri Han Duck-soo menyebutkan kekhawatiran bahwa pemogokan berkepanjangan yang dilakukan oleh dokter junior akan meningkatkan beban pada rumah sakit.

Han mengatakan 32 fakultas kedokteran di negara tersebut akan diizinkan untuk menurunkan kuota perekrutan hingga 50% dari target yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2025, yang berarti jumlah tambahan mahasiswa baru kedokteran setiap tahunnya sekitar 1.000, bukan 2.000.

Para pejabat menekankan bahwa kompromi tersebut bersifat sementara dan fakultas-fakultas tersebut akan diminta untuk menyelesaikan rencana pada bulan April untuk meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa sebanyak 2.000 pada tahun 2026.

Asosiasi-asosiasi dokter telah meminta pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut sepenuhnya.

“Pemerintah memutuskan bahwa kerusakan yang disebabkan oleh kevakuman layanan kesehatan tidak dapat dibiarkan begitu saja dan diperlukan keputusan yang berani, mengingat tuntutan pasien dan masyarakat luas untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Han dalam konferensi pers, mendesak para dokter yang melakukan aksi mogok. untuk kembali bekerja dan bernegosiasi dengan pemerintah. [ab/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG