Tautan-tautan Akses

Korsel: AS 'Sangat Aktif' Minta Korut Kembali Berunding


Presiden Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, berjalan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Minggu, 30 Juni 2019. (Foto: AP/Susan Walsh)
Presiden Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, berjalan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Minggu, 30 Juni 2019. (Foto: AP/Susan Walsh)

Amerika Serikat "sangat aktif" berusaha membujuk Korea Utara untuk kembali ke perundingan. Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan pada hari Minggu (10/11).

Korea Selatan menganggap tenggat waktu Korea Utara "sangat serius." Penasihatnya, Chung Eui-yong mengatakan hal tersebut ketika upaya untuk meningkatkan hubungan antar-Korea terhenti.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan April memberi Amerika Serikat batas waktu hingga akhir tahun untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam pembicaraan denuklirisasi mereka. Para pejabat Korea Utara telah memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengabaikan tanggal itu.

Peluang untuk mendapatkan kemajuan dalam dialog dengan Amerika Serikat semakin kecil, menurut seorang diplomat senior Korea Utara pada hari Jumat (8/11). Ia menambahkan bahwa Pyongyang mengharapkan langkah timbal balik dari Washington pada akhir tahun ini.

Negosiasi nuklir Korea Utara telah menemui jalan buntu dengan pembicaraan tingkat kerja pada bulan Oktober yang berakhir tanpa hasil.

Korea Selatan telah menyiapkan berbagai rencana darurat jika tenggat waktu berlalu tanpa hasil yang positif, kata Chung, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Hanya jika pembicaraan antara para pejabat tinggi terjadi dan mengarah pada kemajuan yang substansial, pertemuan puncak Korea Utara-Amerika Serikat ketiga menjadi mungkin," kata Chung. [ah]

XS
SM
MD
LG