Tautan-tautan Akses

Korut: Hubungan Trump-Kim Tidak Bisa Perbaiki Semuanya


Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat bertemu di zona demiliterisasi di Korea Selatan, 30 Juni 2019.
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat bertemu di zona demiliterisasi di Korea Selatan, 30 Juni 2019.

Belum ada kemajuan substansial dalam hubungan AS-Korea Utara, kata seorang pejabat Korea Utara, Minggu (27/10). Dia menekankan bahwa hubungan yang "bermusuhan" terus menerus bisa berujung pada baku tembak "sewaktu-waktu."

Pernyataan Kim Yong Chol, mantan kepala intelijen negara itu, sepertinya sengaja memperkuat tekanan terhadap AS menjelang tenggat akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara untuk memajukan perundingan nuklir yang buntu.

Selama beberapa bulan ini, para pejabat Korea Utara memuji Presiden AS Donald Trump, namun pada waktu yang sama juga mengecam pemerintahan AS.

Hubungan AS-Korea Utara bisa saja "tergelincir dan jatuh berkali-kali," tapi tetap terjaga berkat "hubungan personal yang dekat" antara Trump dan Kim Jong Un, kata Kim Yong Chol dalam pernyataan yang diterbitkan Kantor Berita Sentral Korea (KCNA).

"Tapi ada batasnya," lanjutnya. "Hubungan personal yang dekat... bukan jaminan untuk mencegah hubungan DPRK-AS menjadi semakin buruk."

Pernyataan itu kembali menekankan tentang tenggat akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara, sesuatu yang kata para pejabat AS disebut sepihak dan tidak penting. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG