Lebih dari 200 petugas SAR memindahkan lumpur, puing-puing rumah dan mobil yang rusak hari Rabu (26/3), hari kelimat pasca musibah tanah longsor tersebut – guna mencari dan mendengar adanya tanda-tanda kehidupan. Tetapi banyaknya lumpur bergerak membuat upaya penyelamatan sulit dilakukan.
Sedikitnya 176 orang masih hilang meski pihak berwenang mengatakan daftar itu mungkin mencakup nama-nama orang yang hidup tetapi belum diketahui keberadaannya.
Tim SAR yang menggunakan peralatan berat, kamera sangat canggih dan anjing-anjing pencari menggali diantara reruntuhan bangunan, mencari orang yang mungkin masih hidup dan korban lainnya.
Tanah longsor hari Sabtu lalu terjadi tanpa peringatan apapun ketika lereng bukit di dekat kota kecil Oso runtuh setelah dilanda hujan lebat selama beberapa minggu.
Suratkabar the Seattle Times hari Selasa menerbitkan sebuah laporan yang ditulis pakar geologi yang bekerja di Army Corps of Engineers, yang pada tahun 1999 telah memperingatkan potensi “bencana” tanah longsor di daerah itu.
Sedikitnya 176 orang masih hilang meski pihak berwenang mengatakan daftar itu mungkin mencakup nama-nama orang yang hidup tetapi belum diketahui keberadaannya.
Tim SAR yang menggunakan peralatan berat, kamera sangat canggih dan anjing-anjing pencari menggali diantara reruntuhan bangunan, mencari orang yang mungkin masih hidup dan korban lainnya.
Tanah longsor hari Sabtu lalu terjadi tanpa peringatan apapun ketika lereng bukit di dekat kota kecil Oso runtuh setelah dilanda hujan lebat selama beberapa minggu.
Suratkabar the Seattle Times hari Selasa menerbitkan sebuah laporan yang ditulis pakar geologi yang bekerja di Army Corps of Engineers, yang pada tahun 1999 telah memperingatkan potensi “bencana” tanah longsor di daerah itu.