Tautan-tautan Akses

Komunitas Keagamaan AS Tanggapi Hati-Hati Seruan Trump untuk Buka Rumah Ibadah


Presiden Amerika Donald Trump memberikan keterangan pers di Gedung Putih, Jumat (22/5).
Presiden Amerika Donald Trump memberikan keterangan pers di Gedung Putih, Jumat (22/5).

Presiden Amerika Donald Trump menyerukan kepada para gubernur negara negara bagian agar segera membuka kembali gereja, sinagoge, masjid, dan rumah-rumah ibadah lainnya, yang dikatakannya sebagai “-tempat-tempat esensial yang menyediakan layanan esensial” selama berlangsung pandemi.

“Atas arahan saya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menerbitkan pedoman bagi komunitas-komunitas keagamaan,” kata Trump, Jumat (22/5).

Trump memperingatkan para gubernur yang menganggap “toko minuman keras dan klinik aborsi sebagai hal yang penting tetapi telah meninggalkan gereja dan rumah ibadah lainnya,” dan mengancam akan membatalkan keputusan para gubernur yang terus menutup rumah ibadah untuk alasan keamanan.

“Para pelayan gereja, pendeta, rabi, imam, dan pemimpin agama lainnya akan memastikan bahwa jemaat mereka aman ketika mereka berkumpul dan berdoa,” kata Trump. Pedoman CDC termasuk panduan untuk mendisinfeksi rumah ibadah dan cara memodifikasi layanan keagamaan.

Sementara Trump mengklaim bahwa orang Amerika “menuntut untuk pergi ke gereja dan sinagoge atau masjid mereka,” komunitas agama bereaksi dengan hati-hati terhadap pengumuman presiden itu.

Dewan Gereja-Gereja Amerika menyebut keputusan untuk kembali membuka tempat-tempat ibadah itu terlalu dini dan “tidak bertanggung jawab.”

Seruan Trump untuk membuka kembali rumah-rumah ibadah itu kemungkinan juga tidak mengubah rencana Muslim Amerika yang merayakan Idul Fitri pada akhir bulan puasa Ramadan akhir pekan ini. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG