Tautan-tautan Akses

Trump: AS  Tak akan "Tutup Lagi" Jika Wabah Corona Kedua Muncul


Presiden Donald Trump saat mengunjungi pabrik komponen milik Ford yang diubah menjadi pabrik pembuatan ventilator, di Ypsilanti, 21 Mei 2020. (Foto: AP)
Presiden Donald Trump saat mengunjungi pabrik komponen milik Ford yang diubah menjadi pabrik pembuatan ventilator, di Ypsilanti, 21 Mei 2020. (Foto: AP)

Presiden Amerika Donald Trump pada, Kamis (21/5), memberikan tekanan lebih besar kepada negara-negara bagian untuk membuka kembali bisnisnya meskipun masih ada kekhawatiran mengenai virus corona.

“Saya kira warga tidak akan mendukungnya” di negara-negara bagian yang tidak melanjutkan kegiatan normal dengan segera, kata Presiden Trump kepada para wartawan ketika dia melakukan kunjungan di pabrik otomotif di Michigan. Pabrik itu digunakan untuk memproduksi ventilator untuk pasien Covid-19.

Semua 50 negara bagian telah mengumumkan rencana untuk membuka kembali setidaknya sebagian bisnis menyusul penutupan yang telah melumpuhkan ekonomi Amerika.

Jika ada gelombang kedua virus corona, “kami tidak akan menutup negara kami,” tambah Trump.

Dalam pidatonya kepada para pekerja di Rawsonville Components Plant di Ford Motor Co., Presiden Trump mengatakan, “penutupan permanen bukanlah strategi yang sehat untuk negara bagian atau negara.

”Negara siap “untuk kembali dengan hebat,” kata Trump.

Dalam sembilan minggu terakhir, 38,6 juta warga Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran.

Sebelumnya di pabrik Ford di Ypsilanti, dalam apa yang disebutnya sebagai “sesi mendengarkan” para pemimpin keturunan Afrika, Presiden Trump mengatakan, “Kita harus membuka gereja-gereja kita, kita harus membuat negara kita terbuka lagi.” [lt/pp]

XS
SM
MD
LG