Terkesan dengan rekam jejaknya berprestasi dan bebas dari korupsi, Komisi III Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat pada Kamis menyetujui usulan Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Komisaris Jenderal Muhammad Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, yang bakal pensiun bulan depan.
Usai uji kepatutan dan kelayakan di Ruang Rapat Komisi III, kesepuluh fraksi - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Hati Nurani Rakyat - secara aklamasi mendukung Tito Karnavian sebagai kepala Polri baru.
Bambang Soesatyo yang memimpin rapat Komisi III itu mengatakan persetujuan pengangkatan Tito Karnavian sebagai kepala Polri akan ditetapkan dalam sidang paripurna DPR Senin (27/6) pekan depan.
"Berdasarkan pertimbangan, pandangan, dan catatan-catatan disampaikan fraksi-fraksi, seluruh anggota Komisi III secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan Kapolri atas nama jenderal badrodin Haiti dan menyetujui pengangkatan Komjen M. Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia," ujar Bambang.
Lelaki kelahiran Palembang 51 tahun ini menjadi kepala Polri termuda sepanjang sejarah Indonesia dan melompati lima angkatan. Tito Karnavian adalah AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) angkatan 1987 pertama mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga.
Karier Tito mulai melesat setelah bersama tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin. Usai membongkar jaringan teroris Noodin M. Top, Tito Karnavian naik pangkat menjadi brigadir jenderal.
Dalam pandangannya, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah menilai Tito Karnavian adalah calon yang memiliki kompetensi dan integritas untuk memimpin Polri.
Basarah mengatakan, "Kedua, saudara calon memiliki dan memberikan harapaan kepada kita semua untuk membawa institusi Polri kepada satu institusi dapat mengayomi masyarakat, menegakkan hukum di republik kita cintai ini. Atas dasar itu, Fraksi PDI Perjuangan atas nama Tuhan Maha Esa, bangsa dan negara, menyatakan persetujuannya terhadap pencalonan Tito Karnavian sebagai Kapolri."
Fraksi Partai Golkar diwakili Adies Kadier menyetujui Tito Karnavian dengan catatan menyelesaikan kasus-kasus kejahatan luar biasa.
Sementara itu, dalam penyampaian visi dan misinya, Tito Karnavian ingin menjadikan institusi Polri makin profesional, modern, dan terpercaya. Untuk mewujudkan visi itu, dia menyatakan memiliki delapan misi, yakni melanjutkan reformasi internal, mewujudkan prganisasi dan postur Polri ideal dengan dukungan prasarana dan sarana kepolisian modern, mewujudkan pemberbadayaan sumber daya manusia Polri profesional dan kompeten yang menjunjung etika dan hak asasi manusia, keempat, meningkatkan kesejahteraan anggota Polri.
"Kelima, meningkatkan kualitas pelayanan prima dan kepercayaan publik. Keenam, memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dan deteksi dini berlandaskan kepolisian pro aktif dan berorientasi pada penyelesaian akar masalah. Ketujuh, meningkatkan kamtibmas dengan mengikutsertakan publikmelalui sinergi nasional. Kedelapan, mewujudkan penegakan hukum profesional, berkeadilan, menjunjung tinggi haak asasi manusia dan antikorupsi, kolusi, dan nepotisme," ungkap Tito.
Selain kagum dengan prestasi Tito Karnavian, lulusan AKABRI terbaik di angkatannya dan meraih bintang Adhi Makayasa ini, kesepuluh fraksi tersebut mengagumi pula kesederhanaan keluarga Tito Karnavian. [fw/ii]