Tautan-tautan Akses

Klaster Keluarga Menjadi Penyumbang Kasus COVID-19 Tertinggi


Para petugas kesehatan bersiap melakukan tes usap kepada seorang warga di tengah lonjakan kasus COVID-19, di Bogor, 7 Juli 2021. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto via Reuters)
Para petugas kesehatan bersiap melakukan tes usap kepada seorang warga di tengah lonjakan kasus COVID-19, di Bogor, 7 Juli 2021. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto via Reuters)

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku merekomendasikan praktek protokol kesehatan COVID-19 sebaiknya juga dilakukan di dalam rumah guna mencegah penularan di klaster keluarga. Apalagi bila ada anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri di dalam rumah.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi menegaskan perlu kedisiplinan mengikuti protokol kesehatan bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Antara lain, dengan menempati kamar tersendiri yang terpisah dari anggota keluarga lainnya danmemiliki ventilasi sirkulasi udara yang baik.

Sonny juga menyarankan semua anggota keluarga lain di rumah mengenakan masker, meski berada di dalam rumah dan terpisah dari anggota keluarga yang sedang isoman.

“Tidak menggunakan alat-alat pribadi yang sama misalkan alat shalat, alat makan yang sama, terus kemudian jangan menggunakan kamar mandi yang sama,” kata Sonny Harry B Harmadi dalam webinar bertema "Upaya Pencegahan COVID-19 pada Klaster Keluarga," Minggu (11/7).

“Ini yang kadang-kadang menjadi sulit kalau rumahnya tidak memadai untuk melakukan isolasi sendiri. Oleh karenanya harus diupayakan memperoleh isolasi terpusat yang disiapkan oleh pemerintah,” tambahnya.

Seorang pasien COVID-19 beristirahat di luar tenda darurat yang didirikan di luar rumah sakit di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Bekasi, 25 Juni 2021. (Foto: Willy Kurniawan/Reuters)
Seorang pasien COVID-19 beristirahat di luar tenda darurat yang didirikan di luar rumah sakit di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Bekasi, 25 Juni 2021. (Foto: Willy Kurniawan/Reuters)

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Wanita Syarikat Islam (WSI) itu, Sonny mengungkapkan klaster keluarga menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi di berbagai daerah.

Berdasarkan identifikasi klaster mudik sejak 14-20 Juni 2021 terdapat 10.967 kasus positif dari 988 keluarga di DKI Jakarta.

Klaster keluarga adalah penyebaran virus corona yang berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah. Penyebaran berawal dari seseorang yang lebih dulu tertular, lalu menularkannya kepada orang-orang lain.

Klaster Keluarga Menjadi Penyumbang Kasus COVID-19 Tertinggi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:57 0:00

Menurutnya ada 10 titik lengah di lingkungan rumah yang bisa menyebabkan keluarga terpapar COVID-19. Antara lain, makan bersama yang tidak serumah, menginap di rumah teman/kerabat, memanggil tukang jasa perbaikan teknis ke rumah, memanggil tukang pijat ke rumah, menerima tamu, membiarkan anak bermain dengan teman-temannya, kumpul keluarga/arisan, pegawai rumah yang pulang pergi, pasar atau tukang sayur dan pergi keluar tanpa protokol kesehatan.

Selain itu terdapat aktivitas di luar rumah yang rentan terpapar COVID-19 seperti makan bersama di luar rumah, ke tempat ibadah tanpa menjalankan protokol kesehatan, menghadiri pesta, acara pernikahan,dan pemakaman.

Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel dengan tes usap COVID-19 di perbatasan Deli Serdang di tengah penerapan PPKM di Medan, Sumatra Utara, Sabtu, 10 Juli 2021. (Foto: Fransisco Carolio/Antara Foto via Reuters)
Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel dengan tes usap COVID-19 di perbatasan Deli Serdang di tengah penerapan PPKM di Medan, Sumatra Utara, Sabtu, 10 Juli 2021. (Foto: Fransisco Carolio/Antara Foto via Reuters)

Hindari Kegiatan Makan Bersama

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam/Alergi dan Imunologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Iris Rengganis mengatakan salah satu upaya yang perlu dibiasakan di setiap keluarga adalah tidak melakukan aktivitas makan bersama, terlebih bila ada anggota keluarga yang sempat berpergian keluar rumah.

“Karena kita tidak tahu saat ini –varian Delta itu begitu kencang sekali menularkan melalui udara. Buka masker sedikit empat sampai sepuluh detik, Delta lewat, ada orang bersin atau batuk tidak pakai masker, kita terhirup itu. Kita bisa terkena,” kata Iris Rengganis.

Dia menekankan pentingnya untuk selalu menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Hingga hari Minggu (11/7) ada 36.197 kasus baru Covid-19, menambah jumlah orang yang terjangkit menjadi 2.527.203. Sementara itu 1.007 orang meninggal dunia, menambah jumlah korban meninggal menjadi 66.464 orang. [yl/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG