Tautan-tautan Akses

Kepadatan Pengungsi di Penampungan Timbulkan Masalah di Yunani


Seorang pengungsi terlihat berjalan di kamp pengungsi Moria di timur laut Lesbos, kepulauan Yunani, 16 Maret 2017.
Seorang pengungsi terlihat berjalan di kamp pengungsi Moria di timur laut Lesbos, kepulauan Yunani, 16 Maret 2017.

Badan pengungsi PBB memperingatkan kondisi kepulauan Aegea timur Yunani yang semakin memburuk dan sesak dengan pengungsi menyebabkan tekanan serius di kalangan pengungsi, yang seringkali menyebabkan terjadinya kerusuhan dan kecederaan.

Lembaga pengungsi PBB melaporkan bahwa pengungsi dari Suriah, Irak dan negara-negara yang dilanda kemiskinan dan konflik tiba di pulau-pulau Yunani lebih cepat daripada pemerintah dapat memindahkan mereka ke pulau utama untuk diproses.

Pada bulan Agustus, tercatat hampir 3.700 orang tiba melalui laut - hampir 1.500 lebih banyak dibanding bulan Juli. Juru bicara UNHCR Cecile Pouilly mengatakan kondisi kehidupan sangat buruk bagi para pengungsi di pulau Lesbos, Samos, Leros dan Chios.

"Banyak orang telah tinggal di pulau-pulau ini selama berbulan-bulan, dan kondisi buruk itu telah mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka. Adanya ancaman kekerasan, dan pelecehan seksual sangat mengkhawatirkan , dan diperlukan lebih banyak petugas keamanan," kata Pouilly

Badan tersebut melaporkan bahwa fasilitas di pulau-pulau itu sangat padat pegungsi, dan orang-orang yang tidak mendapat tempat terpaksa tinggal di kontainer atau peti kemas dan tenda-tenda. Pouilly mengatakan di pulau Samos, lebih dari 1.900 orang hidup berdesakan ditempat yang hanya cukup untuk 700 orang.

Di antara mereka, katanya, terdapat lebih dari 600 anak, serta ibu hamil, orang-orang sakit serius dan orang-orang cacat.

"Kami prihatin dengan meningkatnya risiko kesehatan dan kesejahteraan mereka, karena kekurangan air minum dan kondisi kesehatan yang buruk, dan kami telah memberikan bantuan, seperti selimut, tikar, sleeping bags dan sebagainya. Di Lesbos, ketegangan tetap tinggi di Moria Center, yang sudah dua kali diguncang oleh kerusuhan dalam beberapa pekan terakhir," ujar Pouilly.

UNHCR meminta tindakan serius untuk memperbaiki kondisi di fasilitas penerimaan pengungsi di pulau-pulau itu. Dikatakan bahwa staf tambahan diperlukan untuk memberikan bantuan kesehatan, dukungan psikososial serta perlindungan bagi anak-anak yang tidak mempunyai pendamping. [sp/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG