Tautan-tautan Akses

Aplikasi Palang Merah Bantu Pengungsi di Italia Temukan Bank Makanan, Dokter


Seorang migran menggunakan telepon selularnya saat ia duduk di sebuah dok di pelabuhan Valetta, Malta, 2 Februari 2017 (foto: AP Photo/Gregorio Borgia)
Seorang migran menggunakan telepon selularnya saat ia duduk di sebuah dok di pelabuhan Valetta, Malta, 2 Februari 2017 (foto: AP Photo/Gregorio Borgia)

Sebuah aplikasi telepon pintar hari Selasa diluncurkan oleh Palang Merah Internasional untuk membantu kaum pengungsi dan migran yang tiba di Italia agar dapat mengakses informasi dan layanan, termasuk layanan medis, psikologis, dan bantuan hukum.

Palang Merah Internasional meluncurkan aplikasi telepon pintar hari Selasa untuk membantu kaum pengungsi dan migran yang tiba di Italia agar dapat mengakses informasi dan layanan, termasuk layanan medis, psikologis, dan bantuan hukum.

Sarana digital yang disebut “Virtual Volunteer” diungkapkan pada peringatan Hari Pengungsi Dunia dikarenakan jumlah data pengungsi global yang mencapai rekor yaitu 22,5 juta di tahun 2016.

“Saat berpindah-pindah orang sering kali terjebak dalam tabir kurangnya informasi,” ujar Jagan Chapagain, kepala program dan operasi pada Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC). “Mereka tidak selalu tahu layanan apa yang tersedia untuk mereka.”

“Ini adalah piranti yang akan membantu mereka mendapat gambaran yang lebih jelas sehingga mereka dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia bagi mereka,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Italia berada di garis depan dalam menghadapi krisis migran Eropa, yang telah menjadi saksi kedatangan ratusan ribu orang di benua itu lewat darat dan laut setelah menyingkir dari peperangan dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

Sejauh ini hampir 70.000 orang telah tiba di Italia pada tahun ini, kebanyakan kaum migran dari Afrika Barat dan Bangladesh, menurut the International Organization for Migration.

Barang-barang, layanan, dan kiat-kita

Virtual Volunteer menggunakan geolokasi untuk menunjukkan kepada para penggunanya sebuah peta dimana mereka bisa mengakses tempat penampungan, bank makanan, kantin, bilik mandi, titik distribusi pakaian, pusat kesehatan ibu, bantuan hukum gratis, doker gigi, dan sekolah bahasa.

Kaum pengungsi dan migran juga dapat menerima petunjuk cara untuk melindungi diri mereka sendiri dari pelaku perdagangan manusia dan dapat mengakses informasi untuk membantu mereka menemukan anggota keluarganya apabila mereka terpisah.

Aplikasi – yang dikemangkan oleh IFRC dan raksasa teknologi IBM – telah diluncurkan di Yunani dan Swedia, dimana aplikasi tersebut telah digunakan oleh 30.000 orang. “Informsi menyelamatkan nyawa. Memastikan bahwa orang-orang dapat menemukan informasi yang seimbang dan faktual berdampak besar,” ujar Ketua Palang Merah Italia Fransesco Rocca dalam sebuah pernyataan.

Virtual Volunteer, juga dapat diakses sebagai situs web, menawarkan informasi dalam berbagai bahasa tergantng bahasa apa yang paling banyak dibutuhkan untuk setiap negara. Bahasa-bahasa yang tersedia untuk Italia termasuk Perancis, Arab, dan Tigrinya, yang merupakan cerminan tingginya kedatangan mereka yang berasal dari Eritrea, sementar untuk yang ada di Yunani tersedia dalam bahasa Arab, Persia, dan Dari.

IFRC berencana untuk meluncurkan layanan di negara-negara lain yang terdampak oleh migrasi, termasuk Filipina dan negara-negara di Afrika Barat. [ww]

XS
SM
MD
LG