Tautan-tautan Akses

Kapal Belajar Perpustakaan Keliling Tingkatkan Minat Baca dan Percaya Diri Anak


Anak-anak datang dan naik kapal belajar yang merapat di daerah Simbolon, Palipi, Samosir. (Foto: Alusi Tao Toba)
Anak-anak datang dan naik kapal belajar yang merapat di daerah Simbolon, Palipi, Samosir. (Foto: Alusi Tao Toba)

Perpustakaan sejak lama menjadi sarana untuk menggugah minat baca. Di Amerika ada mobil perpustakaan keliling. Di Sumatra Utara, ada Kapal Belajar dengan layanan perpustakaan bergerak yang menjangkau desa-desa di pinggiran danau.

Perpustakaan menjadi sarana penting bagi pendidikan dan kemajuan anak dan orang dewasa. Di AS, perpustakaan tersedia di tempat-tempat umum baik dalam lingkungan perkotaan maupun pedesaan.

Di Maryland, perpustakaan umum Charles County juga mempunyai perpustakaan mobil keliling yang menyediakan akses wi-fi, komputer umum, layanan cetak dan fotokopi gratis maksimal 20 lembar, dan bahan kerajinan tangan bagi orang dewasa dan anak-anak. Selama pandemi, mobil perpustakaan keliling yang memiliki 2.000 buku itu juga menjadi tempat di mana warga La Plata dan sekitarnya yang sudah mendaftar, mengambil alat tes COVID-19.

Isabelle Leach (lima tahun, kiri) dan ibunya, Azha Jose, datang ke Perpustakaan Negara Bagian New Mexico's Rural Bookmobile West di Ramah, New Mexico, Rabu, 2 September 2009. (AP/Heather Clark)
Isabelle Leach (lima tahun, kiri) dan ibunya, Azha Jose, datang ke Perpustakaan Negara Bagian New Mexico's Rural Bookmobile West di Ramah, New Mexico, Rabu, 2 September 2009. (AP/Heather Clark)

Kepada Asosiasi Perpustakaan AS, mantan Presiden Barack Obama pada Juni 2021 menyampaikan pentingnya peran perpustakaan sebagai jendela pengetahuan bagi anak-anak sekaligus berterimakasih kepada para pustakawan baik di desa maupun kota-kota besar.

“Perpustakaan, baik yang berada di pedesaan maupun kota-kota besar, membuka dunia bagi anak-anak kita, memberi akses pada kemungkinan yang tidak mereka miliki, menciptakan ruang yang aman di mana membaca adalah menyenangkan,” jelasnya.

Kapal Belajar Perpustakaan Keliling Tingkatkan Minat Baca dan Percaya Diri Anak
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:04 0:00

Di Sumatera Utara, Alusi Tao Toba yang berarti menjawab panggilan dari Danau Toba menyediakan layanan perpustakaan bergerak dengan kapal belajar yang beroperasi sejak 7 Agustus 2015. Kapal itu menjangkau desa-desa di pinggiran danau di tujuh kabupaten.

Kepada VOA, koordinator Alusi Tao Toba Ima Novita Siregar mengemukakan rendahnya minat baca bukan semata-mata karena kebiasaan membaca yang rendah namun juga karena minimnya akses ke bahan bacaan seperti buku-buku pendidikan, cerita, dan majalah. Misi yayasan yang berada di tanah Batak itu awalnya mendapat tentangan dari orang tua dan beberapa warga setempat.

Kapal belajar Alusi Tao Toba saat berlabuh di daerah Parapat, Simalungun. (Foto: Alusi Tao Toba)
Kapal belajar Alusi Tao Toba saat berlabuh di daerah Parapat, Simalungun. (Foto: Alusi Tao Toba)

“Kerap kali kita dianggap musuh karena kita dianggap menyita waktu anak untuk membantu mereka,” imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu, para orang tua yang umumnya petani melihat kemajuan belajar anak-anak. Mereka juga melihat anak-anak lebih percaya diri di sekolah dan mengikuti berbagai aktivitas di Sopo Belajar (rumah belajar) yang beroperasi Senin sampai Jumat, mulai dari jam 1 siang hingga jam 5 sore.

Selain kapal belajar, Alusi Tao Toba juga menggunakan tiga motor baca (kreta baca istilah setempat) untuk menjangkau anak-anak dari desa tetangga dengan sepeda motor. Dengan demikian ‘kreta baca’ dapat mendekatkan buku kepada anak-anak.

Kegiatan mendongeng oleh kakak pendamping di Sopo Belajar. (Foto: Alusi Tao Toba)
Kegiatan mendongeng oleh kakak pendamping di Sopo Belajar. (Foto: Alusi Tao Toba)

Untuk mengoperasikan Kapal Belajar dan melaksanakan program Tao Toba Membaca sejak April 2010, Alusi Tao Toba melakukan penggalangan dana. Yang pernah mereka lakukan antara lain berenang 18 kilometer oleh pendirinya, Togu Simorangkir dari Onan Runggu di Balige. Acara itu mengumpulkan ratusan juta rupiah untuk pengadaan kapal belajar.

Ima menjelaskan,“Mencari orang yang bisa membawa kapal dan mencari orang yang rela waktunya hanya di kapal dan dikasih uang makan saja, itu kan tidak mudah.”

Saat ini hanya satu dari dua kapal belajar yang dapat beroperasi membawa sekitar 3.000 buku. [mg/ka]

Recommended

XS
SM
MD
LG