Tautan-tautan Akses

Kanada Akan Tingkatkan Deportasi Migran Ilegal


ARSIP - Warga berkumpul dalam sebuah pawai anti-rasisme di pusat kota Toronto, Ontario, Kanada, 11 Agustus 2018 (foto: Reuters/Chris Helgren)
ARSIP - Warga berkumpul dalam sebuah pawai anti-rasisme di pusat kota Toronto, Ontario, Kanada, 11 Agustus 2018 (foto: Reuters/Chris Helgren)

Badan perbatasan Kanada berencana untuk meningkatkan deportasi para migran ilegal hingga 10.000 per tahun.

Deportasi ini mencakup bukan hanya pengungsi dan pencari suaka yang ditolak tetapi juga mereka yang oleh pihak berwenang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

"Meskipun Kanada adalah negara kemanusiaan yang telah menyambut baik banyak imigran dan pencari suaka selama bertahun-tahun, mereka yang datang ke negara kita diharapkan untuk mematuhi hukum dan proses kita," kata juru bicara badan perbatasan kepada Lembaga Kepenyiaran milik pemerintah Kanada.

Ada sekitar 18.000 migran yang masuk dalam daftar deportasi yang masih belum tertangani, bersama 5.300 yang disebut "kasus yang bisa ditindak," yang berarti tidak ada banding hukum atau alasan lain bagi mereka untuk tetap tinggal di Kanada.

Pihak konservatif yang beroposisi menyebut jumlah pencari suaka yang masuk ke Kanada melalui penyeberangan perbatasan AS yang tidak dijaga sebuah "krisis." Mereka mengatakan pemerintah tidak menanggapi masalah ini dengan serius dan tidak punya rencana.

Pihak liberal menyebut situasi perbatasan sebagai sebuah "tantangan."

Perdana Menteri Justin Trudeau hari Rabu mengatakan, "Kita sedang dalam proses untuk bisa meningkatkan sistem agar kita bisa bergerak dengan cepat. Memiliki sistem imigrasi yang berfungsi merupakan prioritas dan itu selalu kita upayakan."

Banyak diantara pencari suaka atau mereka yang berstatus pengungsi di Kanada berasal dari Kolombia, Eritrea, Haiti, Nikaragua, dan Turki. [my]

Recommended

XS
SM
MD
LG