Tautan-tautan Akses

Jenderal AS: Faksi-faksi Libya yang Bersaing Harus Bekerjasama


A girl plays with a toy gun at a plastics recycling area in Dhaka, Bangladesh.
A girl plays with a toy gun at a plastics recycling area in Dhaka, Bangladesh.

Komandan Komando Amerika di Afrika yang mengawasi operasi militer di seluruh Afrika mengatakan kepada VOA bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian di Libya adalah menyatukan kelompok-kelompok yang bersaing.

Jenderal Thomas Waldhauser menyampaikan komentar tersebut dalam Konferensi Keamanan Munich baru-baru ini, menjelang Operasi Flintlock, latihan militer gabungan yang diselenggarakan oleh tujuh negara Afrika.

Kekacauan politik di Libya terus berlangsung. Pemerintah Kesepakatan Nasional yang didukung masyarakat internasional hanya menguasai sebagian Tripoli, sementara kelompok-kelompok saingannya memperebutkan ibukota dan kota-kota lainnya. Di bagian timur, Jenderal Khalifa Haftar pimpinan Militer Nasional Libya memiliki pengaruh besar di parlemen.

Berbicara kepada VOA pada Konferensi Keamanan Munich hari Minggu (19/2), Jenderal Thomas Waldhauser mengatakan, Amerika sedang mengupayakan perjanjian persatuan.

“Tidak diragukan mengenai fakta bahwa Haftar dan pengaruhnya, khususnya di Timur, adalah sesuatu yang harus dihadapi. Dan di sinilah kita berbicara mengenai penyelesaian politik, disinilah dimana semuanya dimulai,” ungkapnya.

Pasukan Haftar menguasai sebagian besar ladang minyak Libya. Perusahaan minyak milik pemerintah Rusia, Rosneft menandatangani perjanjian awal dengan Perusahaan Minyak Nasional Libya untuk berinvestasi miliaran dolar, tindakan terbaru Rusia untuk menegaskan hubungan dengan Libya dan bukti lebih jauh dukungannya yang kuat terhadap Haftar. Jenderal Waldhauser mengakui bahwa Rusia tampaknya akan berperan dalam penyelesaian apapun di Libya.

Amerika terus melancarkan serangan udara terhadap militan di Libya dan bulan Januari mengerahkan pesawat pembom B-2 dalam perjalanan sejauh 9,400 kilometer dari pangkalan udara Missouri untuk menyerang kamp-kamp pelatihan.

Komando militer Amerika di Afrika membangun kemitraan di kawasan Sahel untuk mengatasi teroris, melaksanakan latihan gabungan tahunan yang dinamakan Operasi Flintlock.

Nigeria adalah mitra penting regional dan Amerika memberi dukungan intelijen dalam perang negara itu melawan kelompok teror Boko Haram yang terkait ISIS. Pada Konferensi Keamanan Munich, Mayor Jenderal Babagana Monguno dari Nigeria mengatakan keterkaitan kelompok-kelompok teror global membuat kerjasama internasional sangat penting.

Tentara Nigeria dituduh kelompok HAM, Amnesty International melakukan penyiksaan dalam perang mereka melawan Boko Haram. Jenderal Waldhauser mengatakan militer Amerika menanggapi tuduhan-tuduhan itu secara serius dalam bekerja sama dengan mitra-mitra Amerika.

“Kami memahami perlunya etika medan tempur. Kami menjadikannya bagian dari pelatihan dan berusaha untuk terus menekankan bahwa bukan hanya aspek-aspek itu melainkan juga dalam sistem hukum, dan juga dalam diskusi-diskusi kami dengan para pemimpin penting,” tambah Waldhauser.

Operasi Flintlock 2017 akan segera berlangsung. Latihan selama tiga minggu itu diikuti 2.000 personil dari 20 lebih negara-negara mitra di Afrika, Eropa dan Amerika Utara. [my/ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG