Tautan-tautan Akses

Jatim Ingin Langsungkan Uji Klinik Avigan


Obat flu Avigan, yang diproduksi oleh Fujifilm Jepang, dipamerkan di Tokyo, 22 Oktober 2014. (Foto: dok/ AFP).
Obat flu Avigan, yang diproduksi oleh Fujifilm Jepang, dipamerkan di Tokyo, 22 Oktober 2014. (Foto: dok/ AFP).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana melangsungkan uji klinis terhadap obat yang diduga berpotensi menyembuhkan pasien corona, dan menyediakan rumah singgah bagi tenaga kesehatan.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi, meminta izin Menteri Kesehatan untuk menguji obat yang diduga berpotensi menyembuhkan pasien virus corona. Obat yang dimaksud adalah "Avigan", sejenis antivirus yang mengandung favipirapirdan selama ini digunakan untuk mengobati infeksi virus influenza.

“Kami usulkan, kita melakukan clinical trial dengan obat yang sudah kita ketahui, Avigan, Plasma konvalesen. Kesulitan kita terletak pada donornya, untuk plasma konvalesen. Untuk Avigan pada barangnya, pada obatnya. Beliau (Menteri Kesehatan) berjanji dalam waktu dekat akan segera membantu Provinsi Jawa Timur untuk mendistribusikan Avigan dan plasma konvalesen, yang menurut informasi di Rumah Sakit Angkatan Darat, angka kesembuhannya cukup besar,” jelasnya.

Joni menambahkan, Gugus Tugas Jawa Timur telah mendistribusikan sejumlah alat kesehatan dan alat pelindung diri ke sejumlah rumah sakit rujukan. Mesin PCR dan reagen juga telah dikirim untuk memungkinkan dilangsungkannya tes usap (swab) hasilnya kerap digunakan sebagai dasar tindakan penanganan kasus corona.

Avigan Mungkin Sebabkan Cacat Lahir

Avigan saat ini sedang ramai digebar-gemborkan Jepang. PM Shinzo Abe merupakan salah satu pendukung kuat obat anti virus ini. Pil berwarna kuning pucat ini, katanya, berperan penting dalam memerangi wabah virus corona, meskipun ia sendiri menegaskan tidak ada bukti kuat bahwa Avigan benar-benar efektif mengatasi Covid-19.

Menurut surat kabar The New York Times, Abe telah mengalokasikan dana sekitar 130 juta dolar untuk memperbanyak tiga kali lipat ketersediaan obat ini, dan ia bahkan menawarkan secara cuma-cuma ke puluhan negara.

Dengan nama generik favipiravir, Avigan sebetulnya diketahui kalangan medis memiliki efek samping yang berbahaya, cacat lahir. Abe sendiri, dalam sebuah konferensi pers mengatakan secara terang-terangan, efek sampingnya serupa dengan thalidomide, yang mengakibatkan cacat pada ribuan bayi pada tahun 1950-an dan 1960-an.

Berkat dukungan Abe, Avigan ini diresepkan di lebih dari 1.000 fasilitas medis di Jepang. Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, hampir 80 negara telah meminta bantuan untuk mendapatkan obat tersebut.

Jatim Sediakan Rumah Singgah dan Ingin Langsungkan Uji Klinik Obat Avigan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:16 0:00

Rumah Singgah Bagi Petugas Kesehatan di Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak semua daerah bersama-sama menanggulangi penyebaran virus corona secara serius. Khofifah juga menekankan pentingnya jaminan keamanan para petugas medis atau tenaga kesehatan, agar terhindar dari bahaya penularan virus corona.

“Bagaimana mereka (tenaga medis) merasa secure ketika melayani pasien, bukan hanya pasien Covid, tapi juga pasien non-Covid. Kita bersama-sama berikhtiar melindungi tenaga kesehatan kita. Bagaimana memaksimalkan setelah mereka bekerja yang melayani pasien Covid, dan beberapa hari kemudian mereka akan istirahat setelah memberikan layanan itu, apakah SOP di masing-masing rumah sakit dengan di rapid test atau di PCR, sehingga memastikan bahwa tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid, ini mereka safe,” paparnya.

Khofifah menambahkan, bahwa Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan dua hotel di Surabaya, sebagai rumah singgah bagi para tenaga kesehatan. Daerah-daerah lain juga diminta menyediakan rumah singgah serupa, untuk memastikan para tenaga kesehatan dan keluarga mereka terhindar dari virus corona.

“Pemprov Jawa Timur, di Surabaya ini memang menyiapkan rumah singgah, ada dua hotel, baik untuk dokter maupun untuk perawat. Bagaimana sesungguhnya kondisi di daerah-daerah yang lain, di kota-kota yang lain. Karena para dokternya sendiri juga ingin melindungi anggota keluarganya. Jadi, apa yang bisa memberikan perlindungan pada dua sisi ini (pasien dan tenaga medis), sama-sama bisa kita jaga,” lanjut Khofifah. ​[pr/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG