Tautan-tautan Akses

Google Hadapi Gugatan yang Menuduhnya Membungkam Orang Kulit Putih Konservatif


ARSIP – Foto yang diambil tanggal 19 Juli 2016, menampilkan logo Google di kantor pusat perusahaan tersebut di Mountain View, California (Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez, Arsip)
ARSIP – Foto yang diambil tanggal 19 Juli 2016, menampilkan logo Google di kantor pusat perusahaan tersebut di Mountain View, California (Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez, Arsip)

Dua mantan karyawan Google, menuduh raksasa teknologi itu melakukan diskriminasi terhadap orang kulit putih konservatif, dalam sebuah gugatan kelompok yang diajukan hari Senin.

Salah satu penuduhnya, James Damore, dipecat dari perusahaan itu tahun lalu setelah menulis sebuah memo yang mempertahankan kesenjangan gender di pekerjaan teknologi Silicon Valley karena kemungkinan adanya masalah perbedaan biologis antara pria dan wanita.

Damore dan David Gudeman, mantan insinyur lain di Google, mengajukan tuntutan di Pengadilan Tinggi Santa Clara, California, menuduh diskriminasi dan balas dendam.

Keduanya mengatakan dalam tuntutan mereka bahwa Google menggunakan kuota perekrutan ilegal untuk mengisi pekerjaan dengan wanita dan pelamar minoritas.

"Manajemen Google dilaksanakan dengan ekstrim dan illegal, untuk mendorong perekrutan manajer untuk kategori yang dilindungi seperti ras dan atau gender yang menjadi faktor pertimbangan yang menentukan, dan akibatnya, merugikan pegawai kulit putih dan laki-laki," demikian isi pengaduan tersebut.

Gugatan itu juga menuduh perusahaan tidak melindungi karyawan dengan sudut pandang konservatif, termasuk karyawan yang mendukung Presiden AS. Donald Trump.

"Damore, Gudeman dan anggota kelas lainnya dikucilkan, diremehkan, dan dihukum karena pandangan politik heterodoks mereka, dan karena keadaan lahiriah mereka sebagai orang kulit putih dan atau laki-laki," kata gugatan itu.

Google mengatakan pihaknya berharap dapat membela diri dari tuduhan itu di pengadilan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG