Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: Rusia Dapat Menyerang Ukraina ‘Kapan Saja’


Pengangkut personel lapis baja dan truk di fasilitas penyimpanan Klimovo, di Bryansk Oblast, fasilitas penyimpanan (13 kilometer/8 mil utara perbatasan Rusia/Ukraina) di Rusia, 19 Januari 2022 (Citra satelit ©2022 Maxar Technologies / AFP)
Pengangkut personel lapis baja dan truk di fasilitas penyimpanan Klimovo, di Bryansk Oblast, fasilitas penyimpanan (13 kilometer/8 mil utara perbatasan Rusia/Ukraina) di Rusia, 19 Januari 2022 (Citra satelit ©2022 Maxar Technologies / AFP)

Di tengah ketegangan dengan Rusia, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa lebih dari 100.000 tentara Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina tetap dapat melancarkan invasi dalam waktu singkat. 

Pasukan terjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82 AS mendarat di Polandia sebagai bentuk dukungan bersama sekutu NATO di tengah penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.

Jenderal Chris Donahue dari divisi itu berbicara tentang persatuan pada konferensi pers di sana. “Kontribusi nasional kami di sini, di Polandia, menunjukkan solidaritas dengan seluruh sekutu kami di sini, di Eropa, dan jelas selama masa yang penuh ketidakpastian ini, kita tahu bahwa kita lebih kuat kalau kita bersama menghadapinya.”

Selain mengirim pasukan AS ke negara sekutu NATO di Eropa Timur, Washington juga telah menyalurkan bantuan sebesar $650 juta (sekitar Rp9,3 triliun) ke Ukraina, yang terbesar yang pernah diberikan kepada negara itu, menurut Kementerian Luar Negeri AS. Pemerintah Ukraina sejauh ini meremehkan kemungkinan invasi Rusia. Namun pejabat tinggi AS mengingatkan bahwa tidak demikian adanya.

Saat tampil pada acara ABC “This Week” hari Minggu (6/2), Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa ancaman itu nyata.

Penduduk setempat menghadiri pelatihan untuk semua warga Ukraina yang mengkampanyekan "Jangan panik! Bersiaplah!" dekat dengan Kyiv, Ukraina, 6 Februari 2022. (AP//Efrem Lukatsky)
Penduduk setempat menghadiri pelatihan untuk semua warga Ukraina yang mengkampanyekan "Jangan panik! Bersiaplah!" dekat dengan Kyiv, Ukraina, 6 Februari 2022. (AP//Efrem Lukatsky)

“Kami percaya bahwa ada kemungkinan yang sangat jelas bahwa (Presiden Rusia) Vladimir Putin akan memerintahkan serangan ke Ukraina. Bentuk serangannya bisa berbeda-beda. Serangan itu bisa terjadi secepat esok hari, atau mungkin dalam beberapa minggu lagi. Ia telah menempatkan dirinya pada posisi di mana kekuatan militer yang telah dikerahkan mampu bertindak agresif kapan saja terhadap Ukraina,” jelasnya.

Gedung Putih: Rusia Dapat Menyerang Ukraina ‘Kapan Saja’
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:05 0:00

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menambahkan bahwa AS masih bersedia menjadi mitra diplomasi apabila Rusia memilih jalur deeskalasi. Krisis di sepanjang perbatasan Ukraina membantu terciptanya momen persatuan politik yang langka di Washington, di mana anggota dari kedua partai besar di AS, Partai Demokrat dan Partai Republik, mengecam kemungkinan invasi.

Anggota DPR AS dari Partai Republik yang juga anggota Komite Urusan Luar Negeri DPR, Michael McCaul, mengatakan pada program ABC “This Week”, “Semua syaratnya sudah terpenuhi. Ini lebih mungkin terjadi daripada tidak. Jerat sedang disiapkan. Ia disiapkan di sekitar Ukraina selagi kita berbincang saat ini. Ini adalah saat-saat yang berbahaya. Ini akan menjadi invasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, dan seperti dikatakan Jake Sullivan, waktunya semakin mendekat.”

Sementara itu, warga Ukraina turun ke jalan pada hari Sabtu (5/2), untuk menunjukkan kekuatan dan bersumpah untuk “membela” tanah air mereka.

Di Chernobyl, hanya 10 kilometer dari Belarus, Garda Nasional Ukraina menggelar latihan tembakan dengan peluru tajam.

Diplomasi di antara anggota NATO dan Rusia belum berhasil meredam krisis. Sedangkan tuntutan utama Rusia agar Ukraina tidak diterima ke dalam NATO ditolak mentah-mentah AS. [rd/jm]

XS
SM
MD
LG