Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Pertimbangkan Wajib Vaksin untuk Pegawai Federal 


Seorang nakes mempersiapkan vaksin COVID-19 Pfizer di American Museum of Natural History, New York, 22 Juli 2021. (Foto: dok).
Seorang nakes mempersiapkan vaksin COVID-19 Pfizer di American Museum of Natural History, New York, 22 Juli 2021. (Foto: dok).

Gedung Putih sedang mempertimbangkan dengan kuat untuk mewajibkan para pegawai federal agar menunjukkan bukti bahwa mereka telah mendapat vaksinasi COVID-19 atau kalau tidak, mengikuti tes reguler dan mengenakan masker, suatu potensi perubahan besar dalam kebijakan yang mencerminkan kekhawatiran mengenai penyebaran varian Delta virus corona yang lebih mudah menular.

Kemungkinan kewajiban vaksinasi bagi pegawai federal, terlepas dari tingkat penularan di daerah mereka, adalah salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintahan presiden Joe Biden, kata satu orang yang mengetahui rencana itu dan berbicara dengan syarat anonim mengenai pembahasan yang belum diumumkan kepada publik itu. Gedung Putih diperkirakan akan mengumumkan keputusan akhirnya setelah menuntaskan peninjauan kebijakan pada pekan ini.

Menurut analisis yang dilakukan Kantor Manajemen dan Anggaran federal, pada tahun 2020 terhadap lebih dari 4,2 juta pegawai federal di seluruh Amerika, termasuk yang bekerja di militer.

Presiden Joe Biden mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Walter Reed National Military Medical Center, Jumat, 29 Januari 2021, di Bethesda, Md. (AP Photo/Alex Brandon)
Presiden Joe Biden mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Walter Reed National Military Medical Center, Jumat, 29 Januari 2021, di Bethesda, Md. (AP Photo/Alex Brandon)

Biden hari Selasa (27/7) menyatakan bahwa meluaskan kewajiban itu kepada seluruh pegawai federal “sedang dipertimbangkan,” tetapi ia tidak memberikan rincian lebih jauh. Departemen Urusan Veteran hari Senin menjadi badan federal pertama yang mewajibkan vaksinasi bagi seluruh petugas kesehatannya.

Kewajiban yang lebih luas yang sedang dipertimbangkan itu akan menjadi pergeseran paling signifikan oleh pemerintahan Biden pekan ini, sementara Gedung Putih menghadapi lonjakan kasus dan rawat inap terkait virus corona di seluruh penjuru Amerika, yang digerakkan oleh varian Delta dan infeksi terobosan di kalangan warga Amerika yang telah divaksinasi.

Hari Selasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) membalikkan pedoman mengenai penggunaan masker dan menyatakan semua orang Amerika yang tinggal di daerah-daerah dengan tingkat penularan virus corona yang tinggi atau besar harus mengenakan masker di dalam ruangan, terlepas dari status vaksinasi mereka. Dan dengan itu pula, masker kembali dikenakan di Gedung Putih.

Pada Selasa sore (27/7), sewaktu data terbaru CDC mendapati bahwa Washington DC menghadapi tingkat penularan yang besar, staf Gedung Putih diminta untuk mengenakan masker di dalam ruangan mulai Rabu (28/7). Para awak pers juga diminta mengikuti langkah tersebut, dan staf serta reporter yang masih berada di Gedung Putih mengenakan masker mereka.

Seorang ajudan Wakil Presiden Kamala Harris membagi-bagikan masker kepada reporter yang meliput kegiatannya pada hari itu, dan meminta mereka untuk mengenakan masker sebelum mengikuti pertemuan Harris dengan pimpinan warga pribumi Amerika mengenai hak pilih.

Masker juga akan wajib dikenakan lagi di gedung DPR AS. Di Senat, dengan jumlah anggota yang jauh lebih sedikit, masker direkomendasikan tetapi tidak diwajibkan di majelis itu dan di tempat-tempat dalam ruang lainnya. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG