Tautan-tautan Akses

Film Pendek dari Tanah Karo Raih Penghargaan Film Festival Amerika


Karina Soerbakti di karpet merah acara "La Jolla Fashion Film Festival 2018" di La Jolla, San Diego, California.
Karina Soerbakti di karpet merah acara "La Jolla Fashion Film Festival 2018" di La Jolla, San Diego, California.

Film Indonesia berjudul "Uis Nipes" tembus ajang festival film bergengsi di Amerika "La Jolla International Fashion Film Festival 2018" bulan Juli lalu di La Jolla, San Diego, California.

Film pendek berdurasi empat menit karya Karina Soerbakti ini bercerita tentang kain tradisional dan budaya Karo dari Sumatra Utara dan berhasil memperoleh empat nominasi untuk kategori "Best Cinematography", "Best Jewelry”, "Best Accessories" dan "Best Music".

Lewat film ini Karina ingin lebih mempopulerkan budaya Karo, kampung halamannya, dan Uis Nipes. "Memang aslinya aku orang Karo biarpun aku nggap pernah tinggal di sana, tapi ayahku lahir di sana. I find it as a way to reconnect back to my roots. Aku juga merasa kenapa banyak orang yang nggak tahu tentang Karo dan Uis Nipes, tahunya hanya Batak dan Ulos. Aku pengen orang lebih tahu tentang my culture," tambahnya.

Dari empat nominasi yang diraih, "Uis Nipes" berhasil memperoleh satu penghargaan yaitu untuk kategori "Best Music".

Karina Soerbakti dan penghargaan yang diraihnya pada "La Jolla Fashion Film Festival 2018" di La Jolla, San Diego, California.
Karina Soerbakti dan penghargaan yang diraihnya pada "La Jolla Fashion Film Festival 2018" di La Jolla, San Diego, California.

"Surprise banget sih karena aku merasa dapat nominasi empat aja sudah luar biasa bangetkan untuk film pertama saya, tapi ternyata malam ini bisa bawa piala pulang lebih luar biasa sekali sih menurut saya,” kata Karina kepada VOA.

Menurut Karina, pemilihan musik tradisional Karo bergaya klasik adalah keputusan yang tepat. "Sebenernya ini tuh lagu yang udah lama banget, it’s like very old klasik tradisional musik Karo banget dan nadanya tuh kayak sedih tapi sebenarnya lagu yang meaningnya happy, jadi kita merasa, ini dramatic banget dan kayaknya cocok deh sama mood film kita, because we want it to be grand dan dramatic at the same time. So that’s why we choose this soundtrack."

Bagi filmmaker di Indonesia yang ingin menembus festival film internasional, Karina berpesan untuk banyak mencari tahu tentang dunia perfilman dan memperluas pergaulan.

"Harus banyak banyak riset tentang film, harus banyak nonton film juga, dan bergaul dengan orang orang film," saran Karina. [rf/dw]

XS
SM
MD
LG