Tautan-tautan Akses

Bisnis Potong Rambut Indonesia Jajal Pasar Amerika


Indonesia Franchise New York
Indonesia Franchise New York

Untuk pertama kalinya perusahaan waralaba Indonesia turut serta dalam International Franchise Expo (IFE) di pusat pameran Javitz Centre, New York, baru-baru ini. Pameran waralaba terbesar ini menampilkan lebih dari 400 merek-merek franchise ternama di dunia yang menawarkan berbagai konsep kerjasama perdagangan mulai dari investasi, lisensi produk, promosi, strategi marketing hingga ke product quality control.

Menurut data dari ifeinfo.com, ribuan pengunjung datang dari 120 negara di dunia, dan 47 negara bagian Amerika. Sekitar 14 persen pengunjung adalah para investor yang mencari kerjasama franchise dengan nilai investasi lebih dari lima ratus ribu dollar, sementara sekitar 6 persen investor lainnya bersedia menanamkan investasi diatas $1 juta.

Berbagai merek franchise ternama seperti Little Cesar Pizza, NYS Collection (kacamata), UFC Gym, WIngstop dan Homevestor ikut dalam pameran ini. Mereka terbagi dalam beberapa produk kategori seperti kuliner, jasa, olahraga, jasa konsultan, automobil hingga jasa marketing digital.

"Indonesia mempunyai banyak model usaha waralaba yang berkualitas, ini pertama kali kami mencoba pasar franchise Amerika," jelas Reza Pahlevi, Atase Perdagangan Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Baca juga: Menjaring Untung Barang Bekas Berkelas

Untuk pameran ini, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan perusahaan waralaba barbershop Indonesia, Kaizen, yang mempunyai pola bisnis "10 minutes haircut". Waralaba ini sudah mempunyai gerai diberbagai kota di Indonesia, juga franchise di Manila (filipina), Phnom Pen (Kamboja) dan Yangon (Myanmar).

"Pola bisnis potong rambut cepat dalam waktu 10 menit, sangat cocok untuk pasar internasional, terutama di New York. Terutama bagi pekerja profesional yang sibuk dan tidak punya waktu untuk potong rambut," ujar Jason Budiarto, General Manager PT Kaizen Indonesia.

Selain menawarkan potong rambut dalam waktu 10 menit, pola bisnis ini juga menawarkan model rambut yang disukai oleh konsumen. "Kita pilih bisnis Haircut, karena melihat potensi pasar yang unik, terutama di New York, LA dan Chicago, di mana penduduknya terbiasa dengan lifestyle yang ekspress dan serba cepat mirip Jakarta," tambah Reza yang berharap agar bisnis waralaba Indonesia dapat memasuki pasar Amerika dan dapat meningkatkan devisa negara.

Hingga pameran berakhir, selain investor dari Amerika, ternyata waralaba "10 minutes haircut" ini juga menarik para investor dari Nigeria, Rusia dan Kenya. "Ternyata ada potensi pasar potong rambut di negara-negara itu," kata Jason kepada VOA Indonesia.

XS
SM
MD
LG