Tautan-tautan Akses

Fauci Peringatkan Potensi Lonjakan Infeksi Covid


Seorang pelari melewati jendela yang menampilkan potret orang-orang yang memakai penutup wajah untuk membantu mencegah penyebaran virus corona di Lewiston, Maine. (Foto: AP)
Seorang pelari melewati jendela yang menampilkan potret orang-orang yang memakai penutup wajah untuk membantu mencegah penyebaran virus corona di Lewiston, Maine. (Foto: AP)

Pakar penyakit menular utama Amerika pada hari Minggu (29/11) memperingatkan tentang kemungkinan lonjakan virus corona yang akan datang.

Dr. Anthony Fauci, Direktur Lembaga Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, yang berbicara pada dalam acara “This Week” di jaringan televisi ABC, mengatakan tingkat infeksi tidak akan “tiba-tiba berbalik” dan dalam beberapa minggu mendatang, setelah liburan Thanksgiving (Hari Bersyukur), “Kita mungkin akan mengalami lonjakan demi lonjakan.”

Juga pada hari Minggu (29/11), Dr. Deborah L. Birx, koordinator respons virus corona Gedung Putih, mengatakan dalam acara “Face the Nation" di jaringan televisi CBS, bahwa orang-orang yang bepergian selama liburan “harus berasumsi bahwa mereka terpapar, dan mereka menjadi terinfeksi dan mereka benar-benar perlu menjalani tes minggu depan.” Dia juga mengimbau orang-orang yang bepergian selama liburan agar menghindari orang yang berusia di atas 65 tahun atau yang menderita penyakit penyerta.

Jumlah kasus Covid di Amerika Serikat kini 13,3 juta dari 62,7 juta kasus di dunia, menurut Pusat Data Universitas Johns Hopkins. Di Amerika terjadi lebih banyak kasus virus itu daripada negara manapun di dunia. India dan Brasil menyusul Amerika dalam jumlah kasus, masing-masing dengan 9,3 juta dan 6,3 juta.

India mencatat hampir 42 ribu infeksi baru pada hari Minggu (29/11), menurut Johns Hopkins.

Di Eropa, beberapa negara mengharapkan kesepakatan seluruh benua itu untuk menutup resor ski selama liburan Natal untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun, sejauh ini belum dicapai kata sepakat.

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan hari Senin bahwa kematian akibat malaria kemungkinan akan melebihi kematian akibat Covid di Afrika karena terganggunya perawatan kesehatan yang disebabkan oleh pandemi. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG