Tautan-tautan Akses

Johnson Minta Parlemen Dukung PSBB Ketat


Seseorang yang memakai masker wajah berjalan melewati toko suvenir yang ditutup sementara di Oxford Street, selama penguncian virus korona kedua Inggris, di London, Senin, 23 November 2020. (Foto: AP)
Seseorang yang memakai masker wajah berjalan melewati toko suvenir yang ditutup sementara di Oxford Street, selama penguncian virus korona kedua Inggris, di London, Senin, 23 November 2020. (Foto: AP)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta parlemen untuk mendukung pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru guna mencegah rumah sakit di seluruh negara itu kewalahan, sebelum vaksin virus corona bisa disetujui dan didistribusikan.

Upaya-upaya baru itu akan mewajibkan 99 persen dari negara itu menjalani PSBB yang lebih ketat ketika peraturan sekarang ini berakhir Selasa (1/12). Pembatasan baru itu akan berlangsung sekitar sebulan.

Namun, semakin banyak anggota partainya sendiri, yaitu Partai Konservatif, yang menentangnya. Dan pada Sabtu (28/11), polisi London membubarkan protes-protes anti-PSBB dan anti-vaksin, menangkapi lebih dari 150 orang.

Pemerintah berharap agar vaksin dan tes massal bisa meniadakan PSBB. Dosis pertama vaksin paling cepat tersedia di rumah sakit Inggris pada 7 Desember. Inggris mengalami wabah Covid-19 paling parah di Eropa, dengan lebih dari 57 ribu kematian terkait virus itu, menurut Universitas Johns Hopkins. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus corona.

Parlemen dijadwalkan melakukan pemungutan suara terkait PSBB baru itu pada Selasa (1/12). [vm/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG