Ethiopia menunda rencana pengambilan sumpah Haile-mariam Desalegn sebagai perdana menteri baru, setelah meninggalnya Meles Zenawi hari Senin lalu.
Parlemen diperkirakan akan melakukan pertemuan darurat hari Kamis untuk menetapkan Desalegn sebagai perdana menteri baru. Ia telah bertugas sebagai wakil Meles Zenawi sejak tahun 2010.
Namun kantor urusan komunikasi pemerintah Ethiopia Rabu sore mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyatakan pertemuan darurat parlemen itu telah dibatalkan. Belum ada penjelasan soal penyebab pembatalan itu atau kapan penetapannya akan dilakukan.
Kerumunan orang yang berduka berkumpul di luar Istana Kepresidenan di Addis Ababa hari Rabu, untuk menyampaikan belasungkawa kepada Meles Zenawi. Pemimpin berusia 57 tahun itu tewas akibat infeksi selagi dirawat di luar negeri.
Jenazah pemimpin yang memerintah dan secara ketat mengontrol Ethiopia selama lebih dari 20 tahun tiba di Addis Ababa Selasa malam. Ribuan warga Ethiopia hadir menyambut kedatangan jenazahnya itu. Banyak di antara mereka menangis, membawa gambar-gambar Meles sambil menyalakan lilin.
Para pemimpin dunia mengenang Meles sebagai tokoh yang membangun Ethiopia dan menghadirkan keamanan di kawasan Tanduk Afrika. Kelompok-kelompok HAM mengatakan ia akan dikenang atas pelanggaran-pelanggaran HAM dan menciptakan pemerintah yang lebih menindas.
Parlemen diperkirakan akan melakukan pertemuan darurat hari Kamis untuk menetapkan Desalegn sebagai perdana menteri baru. Ia telah bertugas sebagai wakil Meles Zenawi sejak tahun 2010.
Namun kantor urusan komunikasi pemerintah Ethiopia Rabu sore mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyatakan pertemuan darurat parlemen itu telah dibatalkan. Belum ada penjelasan soal penyebab pembatalan itu atau kapan penetapannya akan dilakukan.
Kerumunan orang yang berduka berkumpul di luar Istana Kepresidenan di Addis Ababa hari Rabu, untuk menyampaikan belasungkawa kepada Meles Zenawi. Pemimpin berusia 57 tahun itu tewas akibat infeksi selagi dirawat di luar negeri.
Jenazah pemimpin yang memerintah dan secara ketat mengontrol Ethiopia selama lebih dari 20 tahun tiba di Addis Ababa Selasa malam. Ribuan warga Ethiopia hadir menyambut kedatangan jenazahnya itu. Banyak di antara mereka menangis, membawa gambar-gambar Meles sambil menyalakan lilin.
Para pemimpin dunia mengenang Meles sebagai tokoh yang membangun Ethiopia dan menghadirkan keamanan di kawasan Tanduk Afrika. Kelompok-kelompok HAM mengatakan ia akan dikenang atas pelanggaran-pelanggaran HAM dan menciptakan pemerintah yang lebih menindas.
