Tautan-tautan Akses

Eksekutif Huawei Ajukan Pembebasan dengan Jaminan di Pengadilan Kanada


Sketsa gambar: pimpinan keuangan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies, Meng Wanzhou (kiri), ketika tampil di pengadilan British Columbia, Kanada, Senin (10/12).
Sketsa gambar: pimpinan keuangan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies, Meng Wanzhou (kiri), ketika tampil di pengadilan British Columbia, Kanada, Senin (10/12).

Pimpinan keuangan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies kembali menghadap pengadilan Kanada pada hari kedua sidang jaminan mengenai kemungkinan ekstradisinya ke Amerika untuk menghadapi tuduhan penipuan.

Jaksa penuntut Kanada berpendapat Meng Wanzhou harus tetap ditahan sampai sidang ekstradisinya. Pengacaranya mengatakan Meng harus dibebaskan dengan jaminan karena masalah kesehatan.

Seorang pengacara Meng hari Senin (10/12) mengatakan kepada pengadilan Vancouver bahwa Meng bersedia untuk menyewa perusahaan pemantau yang akan menangkapnya jika ia melanggar persyaratan pembebasan dengan jaminannya.

Sebuah editorial pada surat kabar Partai Komunis China, Global Times hari Senin menyebut perlakuan Kanada terhadap Meng "tidak manusiawi."

China hari Minggu memanggil duta besar AS di Beijing untuk menyampaikan "protes keras" atas penangkapan Meng, dan menyebutnya "sangat buruk" dan menuntut AS membatalkan permintaan ekstradisinya terkait tuduhan bahwa ia melanggar undang-undang AS yang melarang perdagangan dengan Iran.

Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng memanggil Duta Besar AS Terry Branstad sehari setelah memanggil utusan Kanada John McCallum untuk memprotes penangkapan Meng, atas perintah AS, di bandara Vancouver pada tanggal 1 Desember.

Meng jika divonis bersalah di Amerika akan menghadapi hukuman penjara hingga 30 tahun. Jaksa Kanada pada sidang pengadilan Jumat di Vancouver menuduh ia melakukan penipuan pada tahun 2013 dengan mengatakan kepada lembaga-lembaga keuangan bahwa Huawei China tidak terkait dengan perusahaan Skycom yang berbasis di Hong Kong yang diduga menjual barang-barang AS ke Iran dan melanggar sanksi AS terhadap Teheran.

Para pejabat AS mengatakan Meng menyesatkan bank-bank multinasional mengenai kepemilikan Huawei pada Skycom untuk mentransfer uang dari Iran.

"Skycom adalah Huawei, " kata jaksa penuntut. Pengacara Meng membantah tuduhan penipuan itu dengan mengatakan Huawei telah melepaskan kepemilikannya di Skycom. (my)

Recommended

XS
SM
MD
LG