Tautan-tautan Akses

Dunia Kewalahan Atasi Lonjakan Infeksi COVID-19


Warga melakukan tes COVID-19 di situs pengujian pop-up saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS, 27 Desember 2021. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)
Warga melakukan tes COVID-19 di situs pengujian pop-up saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS, 27 Desember 2021. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)

Amerika Serikat mencatat lebih dari 512.000 kasus COVID-19 baru pada Selasa (28/12) – jumlah kasus harian tertinggi yang tercatat sejak awal pandemi, menurut data yang dirilis Pusat Sumber Daya Virus Corona Universitas Johns Hopkins.

Rekor itu tercatat bersamaan dengan data New York Times yang menunjukkan jumlah rata-rata kasus positif dalam tujuh hari di AS naik di atas 267.000 pada hari Selasa.

Jumlah anak yang tertular dan diopname pun memecahkan rekor dan mendorong lonjakan baru-baru ini.

Warga mengantre untuk pemeriksaan COVID-19 di Sydney, Selasa, 28 Desember 2021. (Foto: AP)
Warga mengantre untuk pemeriksaan COVID-19 di Sydney, Selasa, 28 Desember 2021. (Foto: AP)

Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merevisi prakiraan mereka sebelumnya terkait andil varian omicron dalam lonjakan kasus COVID-19 saat ini. Badan kesehatan federal itu mengatakan pada hari Selasa (28/12) bahwa omicron menyebabkan 59% kasus positif virus corona yang ada di Amerika, jauh lebih rendah dari perkiraan yang diumumkan minggu lalu sebesar 73%.

Lonjakan kasus baru di AS menyebabkan kembali dibatalkannya pertandingan futbol antar perguruan tinggi pascamusim, The Holiday Bowl. Pertandingan itu dibatalkan beberapa jam sebelum dimulai di San Diego, California, hari Selasa. UCLA (the University of California, Los Angeles) mengumumkan timnya tidak dapat bertanding menghadapi North Carolina State karena banyak pemainnya positif COVID-19.

AS termasuk ke dalam beberapa negara yang mencatat rekor jumlah infeksi baru. Prancis pada hari Selasa melaporkan rekor kasus harian mencapai 179.807 kasus, menjadikannya salah satu kasus harian tertinggi di seluruh dunia sejak pandemi dimulai.

Denmark, dengan tingkat infeksi tertinggi di dunia, 1.612 kasus per 100.000 penduduk, mencatat rekor kasus harian sebanyak 16.164 kasus pada hari Senin (27/12). Negara-negara Eropa lainnya juga melaporkan rekor kasus harian pada Selasa, di antaranya Inggris (138.831), Yunani (21.657), Italia (78.313), Portugal (17.172) dan Spanyol (99.671).

Australia juga tengah mengalami lonjakan kasus akibat omicron, dengan 18.300 kasus baru pada Rabu (29/12) – hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya yang mencapai 11.300 kasus.

New South Wales, negara bagian terpadat Australia, melaporkan lebih dari 11.200 kasus baru pada hari Rabu (29/12) – hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya yang mencatatkan 6.602 kasus.

Di seluruh dunia, jumlah kasus baru naik 11% dari pekan lalu, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Badan PBB itu mengatakan pada hari Rabu bahwa risiko akibat omicron tetap “sangat tinggi." [rd/jm]

XS
SM
MD
LG