Tautan-tautan Akses

Diduga Lokasi Tenggelam KM Sinar Bangun Telah Ditemukan


Helikopter tim SAR mencari korban kapal feri KM Sinar Bangun yang tenggelam saat berlayar di tengah cuaca buruk di Danau Toba pada 18 Juni lalu, Danau Toba, 23 Juni 2018.
Helikopter tim SAR mencari korban kapal feri KM Sinar Bangun yang tenggelam saat berlayar di tengah cuaca buruk di Danau Toba pada 18 Juni lalu, Danau Toba, 23 Juni 2018.

Pihak berwenang mengatakan sudah menemukan titik yang diduga lokasi tenggelamnya kapal feri KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Sebuah benda berukuran 20 meter kali lima meter ditemukan di kedalaman 450 meter (1.475 kaki) pada Minggu (24/6/2018), kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Muhammad Syauqi, kepada kantor berita AFP.

"Bentuk bayangan beda seperti sebuah kapal," kata Syauqi kepada AFP.

Namun, masih dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk memastikan bahwa benda tersebut benar kapal nahas itu, kata Syauqi.

Danau Toba, yang terbentuk dari kawah gunung berapi super yang meletus puluhan ribu tahun yang lalu, adalah salah satu danau terdalam di dunia. Toba memiliki kedalaman 500 meter.

Karena kedalamannya, tim pencarian akan menggunakan kapal selam portabel kendali jarak jauh untuk mengidentifikasi benda tersebut.

Sejauh ini, tiga penumpang dinyatakan tewas, dan 18 selamat. Diperkirakan 193 orang lainnya, termasuk anak-anak, hilang. Dikhawatirkan para korban terjebak di kapal yang tenggelam akibat kelebihan muatan dan sedang berlayar di tengah cuaca buruk pada saat kejadian, Senin (18/6/2018) lalu.

Secara terpisah, Kapolri Tito Karnavian mengatakan para penyidik menemukan sejumlah pelanggaran terkait kecelakaan KM Sinar Bangun.

Empat orang sudah dinyatakan sebagai tersangka termasuk kapten kapal dan tiga pejabat senior di pelabuhan Simanindo.

"Ketiga orang itu seharusnya memonitor dan memeriksa kelayakan berlayar (kapal-kapal)," kata Kapolri Tito. [ft/dw]

Recommended

XS
SM
MD
LG