Tautan-tautan Akses

Depkeh AS akan Rilis Memo Tekanan Pemilu dan Laporan Pajak Trump 


Mantan Presiden AS, Donald Trump (foto: dok).
Mantan Presiden AS, Donald Trump (foto: dok).

Mantan Presiden Donald Trump mendapat dua kabar buruk, Jumat (30/7) ketika Departemen Kehakiman membuka jalan untuk merilis laporan pajaknya dan juga mengungkapkan sebuah memo yang menunjukkan ia mendesak pejabat tinggi untuk secara keliru mengklaim kekalahan pemilihannya sebagai "korup".

Catatan tulisan tangan yang diambil oleh Penjabat Wakil Jaksa Agung Richard Donoghue pada bulan Desember dan dirilis pada hari Jumat oleh ketua Komite Pengawasan dan Reformasi Dewan Perwakilan Rakyat menjadi gambaran yang sangat merusak kredibilitas Trump ketika ia dengan putus asa berusaha agar departemen kehakiman mengambil langkah intervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencoba membalikkan kekalahannya pada pemilu 2020.

Beberapa jam kemudian, departemen kehakiman melapangkan jalan bagi Internal Revenue Service (IRS) atau kantor urusan pajak federal untuk menyerahkan laporan pajak Trump kepada penyelidik Kongres, sebuah langkah yang telah ditentang Trump.

Fakta bahwa Departemen Kehakiman mengizinkan catatan tulisan tangan mengenai pemilihan diserahkan kepada penyelidik kongres menandai perubahan dramatis dari tindakan yang diambil selama pemerintahan Trump. Ia berulang kali meminta hak istimewa eksekutif untuk menghindari pengawasan kongres.

Catatan yang baru dirilis merinci pembicaraan telepon 27 Desember di mana Jeffrey Rosen, yang beberapa hari kemudian ditunjuk sebagai penjabat Jaksa Agung dikutip mengatakan kepada Trump: "Pahami bahwa DOJ tidak bisa + tidak bertindak + mengubah hasil pemilu."

"Tidak berharap Anda melakukannya," jawab Trump. "Katakan saja bahwa pemilu itu korup + sisanya serahkan kepada saya dan anggota Kongres R.," ungkapan yang merujuk pada anggota parlemen dari Partai Republik.

Perwakilan Trump belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. [my/pp]

XS
SM
MD
LG