Tautan-tautan Akses

Dampak Perubahan Iklim Pada Masa Depan Ekonomi AS


Kepulan asap dari pembakaran pabrik Merrimack Station di Bow, New Hampshire, 20 Januari 2015. (AP Photo/Jim Cole, File)
Kepulan asap dari pembakaran pabrik Merrimack Station di Bow, New Hampshire, 20 Januari 2015. (AP Photo/Jim Cole, File)

Perubahan iklim akan menimbulkan dampak, tidak saja perubahan suhu, tetapi juga ekonomi, demikian menurut sebuah analisa baru. Sekelompok peneliti baru saja melakukan penelitian yang terpusat pada dampak perubahan iklim pada masa depan ekonomi Amerika.

Dengan menggunakan enam variabel ekonomi, tim itu memperkirakan secara akurat dampak pada setiap negara bagian, dan bagaimana suhu yang lebih panas mengubah dengan cepat masyarakat Amerika di abad mendatang.

Kesimpulan laporan itu : salah satu dampak utama perubahan iklim di Amerika adalah yang miskin akan menjadi semakin miskin. Mereka yang paling tidak bisa beradaptasi akan merasakan dampak yang paling besar, ujar Richard Kopp dari Universitas Rutgers dan berbicara dengan VOA melalui Skype.

“Analisa ini dapat menunjukkan ilustrasi bahwa risiko ekonomi di Amerika sangat dirasakan oleh negara bagian yang lebih miskin, karena negara bagian yang lebih miskin umumnya terdapat di bagian negara yang lebih hangat.”

Dalam peta penelitian, daerah-daerah itu diberi warna merah, yang menunjukkan dampak ekonomi akibat kenaikan suhu. Sementara daerah yang diberi warna hijau adalah yang diperkirakan memperoleh keuntungan.

“Pada masa lalu kami cenderung berpikir bahwa Amerika merupakan entitas tunggal yang secara keseluruhan akan memperoleh manfaat atau menderita kerugian, tetapi fakta yang kami dapatkan adalah semakin lebarnya ketidaksetaraan akibat perubahan iklim,” kata Solomon Hsiang, peneliti dari Universitas Berkeley California.

Meskipun demikian setiap orang tetap menderita. Untuk kenaikan suhu setiap derajat Celsius, diperkirakan Amerika akan menderita kerugian GDP sekitar 1,2 persen..

“Jadi di bagian Selatan, di sepanjang pantai dan suhunya panas, kita mungkin melihat penduduk disana kehilangan sekitar 20 persen pendapatan mereka. Sedangkan di wilayah utara dan barat yang dingin, kita melihat bahwa penduduk mungkin akan sedikit memiliki keuntungan,” lanjutnya.

Kedua peneliti yang berbicara dengan VOA melalui Skype mengatakan dampak terbesar akan dirasakan industri layanan kesehatan.

“... ketika kita mencapai suhu yang benar-benar tinggi, khususnya di bagian selatan Amerika, kita akan melihat semakin banyak orang yang terpapar stress akibat cuaca panas dan meninggal sehingga warga benar-benar menghabiskan banyak uang untuk mencegah terjadinya hal itu,” lanjut Salomon.

Tim itu mengatakan penelitian diterbitkan di jurnal “Science” itu seharusnya membantu para pembuat kebijakan Amerika memusatkan perhatian mereka pada bidang ekonomi yang sangat membutuhkan bantuan.

Mereka berharap dalam waktu tidak lama bisa menyampaikan informasi serupa ke seluruh dunia.

“Dalam penelitian, langkah besar kami selanjutnya adalah mengambil kerangka kerja ini dengan menggunakan model iklim yang terinci dan tanggapan historis terhadap variabilitas iklim ke skala global,” kata Kopp.

Seluruh penelitian dan peta yang mereka buat bisa dilihat di website impactlab.org. [em/al]

XS
SM
MD
LG