Tautan-tautan Akses

Corona Perburuk Tingkat Pengangguran di Spanyol


Warga antre membeli barang-barang keperluan sehari-hari dari supermarket, saat diberlakukannya karantina untuk mengurangi penyebaran virus corona di Madrid, Spanyol, Sabtu, 11 April 2020. (Foto: dok).
Warga antre membeli barang-barang keperluan sehari-hari dari supermarket, saat diberlakukannya karantina untuk mengurangi penyebaran virus corona di Madrid, Spanyol, Sabtu, 11 April 2020. (Foto: dok).

Tingkat pengangguran memburuk di Spanyol. Lembaga Statistik Nasional melaporkan Selasa (28/4), pada kuartal pertama tahun ini, tingkat pengangguran di ekonomi terbesar keempat di zona euro itu mencapai 14,4 persen, meningkat dari 13,8 persen pada kuartal sebelumnya.

Data statistik ini menunjukkan, Spanyol mengalami tingkat pengangguran terburuk sejak kuartal ketiga tahun 2008, dan tertinggi kedua setelah Yunani di zona euro.

Wabah virus corona dituding menjadi penyebab utama situasi yang memburuk ini. Pemberlakuan lockdown skala nasional sejak 14 Maret lalu melumpuhkan sebagian besar ekonomi Spanyol. Negara itu dilaporkan sebagai salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi.

Banyak perusahaan menghadapi kesulitan untuk menjalankan bisnis atau terpaksa tutup untuk sementara. Hotel-hotel dan restoran-restoran merupakan sektor industri yang paling terpukul keras mengingat Spanyol tercatat sebagai negara kedua setelah Perancis yang paling banyak dikunjungi turis di dunia.

Banyak pakar ekonomi melaporkan tingkat pengangguran akan semakin buruk tahun ini. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai 20,8 persen, sementara Bank Sentral Spanyol menduga angkanya berkisar antara 18,3 persen dan 21.7 persen, tergantung pada berapa lama kebijakan lockdown diberlakukan. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG