Tautan-tautan Akses

Cegah Rusia Jadikan Migas Sebagai Senjata, Zelenskyy Minta Produsen Energi Genjot Produksi


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara kepada peserta Forum Doha melalui tautan video, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 26 Maret 2022. (Foto: via Reuters)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara kepada peserta Forum Doha melalui tautan video, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 26 Maret 2022. (Foto: via Reuters)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, hari Sabtu (26/3), meminta negara-negara produsen energi untuk menggenjot produksi mereka sehingga Rusia tidak dapat menggunakan kekayaan minyak dan gasnya untuk "memeras" negara-negara lain.

Berbicara pada konferensi internasional Forum Doha melalui tautan video, Zelenskyy mengatakan negara-negara seperti Qatar dapat ikut berkontribusi demi stabilisasi Eropa.

"Mereka dapat berbuat banyak untuk memulihkan keadilan. Masa depan Eropa tergantung pada upaya Anda. Saya meminta Anda untuk meningkatkan produksi (komoditas) energi untuk memastikan bahwa setiap orang di Rusia memahami bahwa tidak ada negara yang dapat menggunakan energi sebagai senjata dan memeras dunia," ujar Zelenskyy.

Invasi Rusia di Ukraina yang telah berlangsung selama satu bulan, telah meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan energi dan ketergantungan negara-negara Uni Eropa pada bahan bakar fosil impor. Rusia adalah pemasok utama gas Eropa.

Zelenskyy juga mengatakan tidak ada negara yang siap dalam menghadapi guncangan akibat gangguan pasokan makanan yang terjadi karena invasi Rusia ke negaranya. Ukraina adalah salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia.

"Pasar dunia belum berhasil mengatasi dampak pandemi, dari guncangan harga makanan. Tidak ada yang siap mengatasi guncangan ini dan Anda tidak memiliki kesiapan jika ada kelangkaan fisik makanan," katanya.

"Pasukan Rusia menutupi ladang di Ukraina sejauh bermil-mil, dengan meledakkan peralatan pertanian,” imbuhnya. [ah/em]

XS
SM
MD
LG