Tautan-tautan Akses

BNPB Bantah Kabar Akan Terjadi Gempa Besar di Lombok Akhir Pekan Ini


Warga Muslim beribadah sholat Jumat di masjid darurat pasca gempa yang mengguncang kawasan Pamenang, Lombok, 11 Agustus 2018.
Warga Muslim beribadah sholat Jumat di masjid darurat pasca gempa yang mengguncang kawasan Pamenang, Lombok, 11 Agustus 2018.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB membantah kabar yang beredar luas di media sosial bahwa akan kembali terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang signifikan di Lombok akhir pekan ini.

“Itu hoaks. Gempa tidak bisa diprediksi secara pasti. Memang banyak beredar informasi menyesatkan di sosial media sejak gempa pertama 6,4 SR di Lombok tanggal 29 Juli lalu. Bahwa nanti malam akan terjadi gempa dengan kekuatan 7,5 SR yang akan mengguncang Lombok. Ini beredar terus. Saya kira BMKG tidak mungkin merilis hal seperti ini. Namun demikian jika terjadi gempa susulan, ini pasti terjadi, karena hingga saat ini sudah lebih dari 350 gempa susulan pasca gempa 7 SR yang terjadi tanggal 5 Agustus lalu. Ini wajar dan diperkirakan hingga satu bulan ke depan masih akan terus terjadi gempa susulan,’’ demikian ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, ketika diwawancarai VOA Sabtu pagi (11/8).

BNPB Bantah Kabar Akan Terjadi Gempa Besar di Lombok Akhir Pekan Ini
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:19 0:00

BNPB Juga Bantah Kabar Akan Terjadinya Gempa di Jakarta

Kabar bohong lain menurut Sutopo yang beredar luas akhir pekan ini adalah soal akan terjadinya gempa dahsyat di Jakarta.

‘’Sejak kemarin hingga hari ini masyarakat di Jakarta juga resah karena beredar informasi akan terjadi gempa 8,5 SR yang akan mengguncang Jakarta, padahal itu berita hasil seminar BMKG yang menurut para ahli memang ada potensinya. Ini terjadi di awal tahun 2018 ketika terjadi gempa 6,5 SR di Lebak-Banten, tetapi informasi itu diulang-ulang lagi, termasuk pada hari ini, sehingga menimbulkan keresahan dan kepanikan. Jadi saya ulangi lagi : gempa tidak bisa diprediksi secara pasti kapan, dimana dan berapa besarnya,’’ tegas Sutopo.

BNPB mengingatkan warga masyarakat untuk tidak begitu saja menerima dan menyebarluaskan informasi tanpa memastikan kebenarannya kepada otorita berwenang.

Layanan di RSUD kota Mataram, Lombok, dilakukan di tenda karena gedung yang rusak. (Foto: Nurhadi/VOA)
Layanan di RSUD kota Mataram, Lombok, dilakukan di tenda karena gedung yang rusak. (Foto: Nurhadi/VOA)

Korban Gempa Lombok Terus Bertambah

Sementara terkait gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, BNPB mencatat jumlah korban gempa 7 SR pada 5 Agustus lalu terus bertambah. Hingga hari Sabtu, atau hari keenam pasca gempa tersebut, tercatat 387 orang meninggal dunia dan 13.688 orang luka-luka. Jumlah pengungsi yang tercatat mencapai 387.067 jiwa dan tersebar di ribuan titik pengungsian di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur dan Mataram.

Seorang warga mengamati rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Lombok Utara, 9 Agustus 2018. (Foto: dok).
Seorang warga mengamati rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di Lombok Utara, 9 Agustus 2018. (Foto: dok).

Gubernur NTB Perpanjang Masa Tanggap Darurat Penanganan Dampak Gempa

Mempertimbangkan masih banyaknya masalah dalam penanganan dampak gempa ini, maka Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat hingga 14 hari lagi, yaitu terhitung mulai tanggal 12 Agustus hingga 25 Agustus mendatang. Dengan perpanjangan masa tanggap darurat ini maka ada kesempatan lebih luas untuk memaksimalkan pengoperasian sumber daya manusia, logistik, peralatan dan anggaran untuk menangani dampak gempa ini. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG