Tautan-tautan Akses

Bantuan Alat Kesehatan dari China Sebanyak 40 Ton Tiba di Indonesia


Bantuan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19 dari China, tiba di tanah air. (Foto: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/ilustrasi)
Bantuan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19 dari China, tiba di tanah air. (Foto: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/ilustrasi)

Sebanyak empat puluh ton bantuan alat kesehatan dari China untuk penanganan COVID-19 telah tiba di tanah air.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono mengatakan sejumlah kementerian dan lembaga telah mendatangkan bantuan dari China. Bantuan tersebut berupa alat kesehatan sebanyak 40 ton dari berbagai investor asal China yang punya investasi di Indonesia termasuk di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan sekitarnya.

Bantuan tersebut diangkut menggunakan pesawat jenis Boeing 777 yang bertolak dari Bandara Pudong Shanghai pada Kamis (26/3) pukul 19.15 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (27/03) dini hari pukul 01.40 WIB.

“Bantuan ini berasal dari investor China yang berfokus pada 'hilirisasi minerba'. Alhamdulillah bantuan tahap satu sudah tiba dengan selamat, selanjutnya minggu ini akan datang lagi yang tahap dua, kami bergerak cepat,” jelas Agung Kuswandono melalui keterangan tertulis pada Jumat (27/3).

Pasokan medis itu terdiri dari perlengkapan tes COVID-19, peralatan swab, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, rumah sakit-rumah sakit, dan jaringan beberapa Fakultas Kedokteran.

Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI, Aditya Nindra. (Foto: BNPB)
Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI, Aditya Nindra. (Foto: BNPB)

Donatur tersebut sebagian besar adalah investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan sekitarnya. Investor itu mengirimkan bantuan untuk membantu penanganan pandemi secara nasional, khususnya di daerah tempat mereka berinvestasi.

Sementara itu, Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI, Aditya Nindra menjelaskan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 151 ribu APD ke berbagai daerah. Sedangkan sisa stok APD yang masih ada di Gudang Nasional Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta sebanyak 19 ribu APD.

Menurutnya, TNI memiliki dua skema distribusi APD. Pertama, mengirimkan ke wilayah yang kesulitan transportasi seperti di Papua dan Papua Barat serta wilayah di perbatasan dengan bantuan TNI. Kedua, tim dari pemerintah daerah dapat mengambil secara mandiri ke gudang nasional untuk pemenuhan APD secara cepat.

"Mereka mengirimkan penghubung-penghubung dari wilayah atau provinsi yang ada di Jakarta, kemudian mereka datang langsung untuk mengambil alat pelindung diri tersebut," kata Aditya Nindra saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3).

Ia menambahkan sisa stok 19 ribu APD sebagian telah dialokasikan untuk Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Ia mengatakan APD tersebut nantinya akan diserahkan ke gugus-gugus tugas daerah yang ada di tiap-tiap wilayah.

Bantuan Alat Kesehatan dari Tiongkok Sebanyak 40 Ton Tiba di Indonesia
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:28 0:00

Menurutnya, yang memiliki data pihak-pihak yang membutuhkan APD adalah gugus tugas daerah. Karena itu, ia meminta masyarakat yang membutuhkan APD dapat berkomunikasi dengan gugus tugas daerah.

"Dari rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah bisa berkomunikasi kepada gugus tugas daerah sehingga mereka bisa mendapatkan alokasi dari APD yang sudah didistribusikan itu,” tambahnya. [sm/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG