Tautan-tautan Akses

AS Terus Catat Rekor Infeksi Covid-19 Harian


Petugas lalu-lintas mengarahkan mobil-mobil melalui lantatur (drive-through) tes Covid-19 di Stadion Dodgers, Los Angeles, California, 15 Juli 2020. (Foto: AFP)
Petugas lalu-lintas mengarahkan mobil-mobil melalui lantatur (drive-through) tes Covid-19 di Stadion Dodgers, Los Angeles, California, 15 Juli 2020. (Foto: AFP)

Amerika Serikat (AS), negara dengan jumlah infeksi dan kematian terbanyak di dunia akibat Covid-19, terus mencatat rekor lonjakan kasus harian.

Berbagai negara bagian AS melaporkan lebih dari 76.400 kasus, Jumat (17/7). Ini merupakan kedua kalinya penambahan kasus baru melebihi 70.000 dan ke-11 kalinya dalam sebulan mencatat rekor harian baru.

Menurut statistik Universitas John’s Hopkins, AS memiliki lebih dari 3,67 juta kasus dari 14,1 juta kasus di dunia, sebagian besar karena lonjakan di Arizona, California, Florida, Georgia dan Texas.

Kenaikan itu terjadi sementara AS tak punya rencana nasional yang jelas guna mengendalikan penyebaran virus korona dan tidak ada kewajiban bagi masyarakat untuk mengenakan masker di tempat umum.

"Saya ingin orang-orang memiliki kebebasan tertentu," kata Presiden Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang akan ditayangkan pada Minggu (19/7).

Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres pada Sabtu (18/7) menyerukan diakhirinya ketimpangan di seluruh dunia yang memicu protes-protes anti-rasisme dan semakin terpapar oleh pandemi virus corona.

“Covid-19 disamakan dengan X-ray, memperlihatkan tulang yang retak dalam masyarakat yang kita bangun," kata Guterres dalam sebuah acara di Johannesburg untuk memperingati hari kelahiran mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

Untuk menegaskan pernyataannya, Guterres mengatakan 26 orang terkaya di dunia memiliki kekayaan setara dengan separuh populasi dunia. Dia menuduh negara-negara maju menyimpan kekayaan untuk diri sendiri dan "gagal memberi dukungan yang diperlukan untuk membantu dunia berkembang melalui masa yang berbahaya ini."

Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan Brazil menyusul AS dengan dua juta kasus dan India di posisi ketiga dengan satu juta infeksi. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG