Tautan-tautan Akses

AS Tantang China, EU, Kanada, Meksiko dan Turki di WTO


Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer bersaksi di hadapan Komite Keuangan Senat dalam rapat dengar pendapat mengenai agenda kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump di Capitol Hill, Washington, 22 Maret 2018.
Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer bersaksi di hadapan Komite Keuangan Senat dalam rapat dengar pendapat mengenai agenda kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump di Capitol Hill, Washington, 22 Maret 2018.

Pemerintah Trump telah mengajukan lima protes terpisah terkait perselisihan tarif perdagangan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap China, Uni Eropa, Kanada, Meksiko dan Turki.

Wakil Perdagangan Amerika Robert Lighthizer mengatakan berdasarkan aturan hukum WTO, pembalasan tarif perdagangan oleh negara-negara itu, yang mencapai hingga $28,5 miliar, terhadap ekspor produk Amerika, adalah ilegal.

Pemerintahan Trump menilai tarif bea impor atas alumunium dan baja dapat dibenarkan dengan alasan keprihatinan atas keamanan nasional, tetapi pembalasan atas penerapan tarif tersebut tidak dapat dibenarkan.

“Alih-alih bekerja sama dengan kami untuk mengatasi masalah umum, sejumlah mitra dagang kami memilih untuk menanggapi kebijakan kami dengan tarif balasan yang dirancang untuk menghukum para pekerja, petani dan perusahaan Amerika,” ujar Lighthizer. Ditambahkannya, pembalasan tarif itu melanggar aturan WTO.

WTO memberikan keleluasaan kepada negara-negara anggota untuk menentukan kepentingan nasional mereka, namun WTO menyarankan negara-negara anggota untuk menggunakan alasan yang tepat guna menghindari pelanggaran.

Kementerian Perekonomian Meksiko mengatakan pihaknya akan membela diri di WTO terhadap protes baru Amerika itu. “Pembelian baja dan alumunium Meksiko oleh Amerika tidak mewakili ancaman keamanan nasional terhadap negara itu,” demikian pernyataan Meksiko.

Konflik Perdagangan Ancam Pemulihan Ekonomi Dunia

Sebelumnya Dana Moneter Internasional IMF pada Senin (16/7) mengingatkan bahwa meningkatkan konflik perdagangan mengancam pemulihan ekonomi dunia.

IMF yang berkantor di Washington DC, dalam kajian ekonomi dunia terbaru, masih memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 3,9 persen untuk 2018 dan 2019. Namun, IMF mengatakan, Senin, “risiko terhadap hasil yang lebih buruk meningkat, untuk jangka pendek sekalipun.

Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeld mengatakan “pola kami menunjukkan, jika ancaman kebijakan perdagangan saat ini terealisir dan kepercayaan bisnis anjlok, pencapaian global pada selambat-lambatnya 2020 mencapai sekitar 0,5 persen di bawah proyeksi saat ini,” dan menambahkan Amerika “sangat rentan.”

“Sebagai fokus pembalasan global,” ujar Obstfeld, “Amerika mendapati jumlah besar produk ekspornya kena tarif di pasar global dalam konflik perdagangan yang demikian luas “.

Trump telah memberlakukan tarif bea masuk yang lebih tinggi terhadap impor baja dan aluminium dari Eropa, Kanada dan Meksiko, dan sejumlah produk dari China. Tindakan tersebut memicu protes dari para pemimpin dunia lain dan pembalasan tarif yang lebih tinggi terhadap ekspor Amerika. [em/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG