Tautan-tautan Akses

AS, Perancis, Rusia Serukan Gencatan Senjata Antara Pasukan Armenia dan Azerbaijan


Seorang tentara etnis Armenia di Nagorno Karabakh menembakkan artileri ke posisi pasukan Azerbaijan.
Seorang tentara etnis Armenia di Nagorno Karabakh menembakkan artileri ke posisi pasukan Azerbaijan.

Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat menyerukan gencatan senjata antara pasukan Armenia dan Azerbaijan yang terus bentrok di wilayah yang memisahkan diri, Nagorno-Karabakh dalam konflik berkelanjutan yang dikhawatirkan akan meningkat menjadi perang berskala penuh.

Armenia dan Azerbaijan telah menolak tuntutan gencatan senjata di wilayah yang disengketakan itu, di mana pertempuran telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ke tingkat yang belum pernah terlihat sejak 1990-an.

Dalam pernyataan bersama sebagai ketua bersama kelompok Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) untuk Minsk, yang bertugas untuk mencari solusi damai, Perancis, Rusia dan Amerika menyerukan “penghentian segera permusuhan” antara Armenia dan Azerbaijan dan agar para pemimpin kedua negara itu “berkomitmen tanpa penundaan untuk melanjutkan negosiasi yang substantif.”

Rusia juga telah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah para menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan untuk pembicaraan guna mengakhiri pertempuran yang meletus pada Minggu lalu, yang menghidupkan kembali konflik selama puluhan tahun atas daerah kantong yang terkurung daratan itu. Wilayah itu berada dalam perbatasan Azerbaijan tetapi diperintah oleh etnis Armenia dan didukung oleh pemerintah Armenia.

Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam pertempuran itu, yang telah menyebar ke daerah-daerah di luar perbatasan daerah kantong tersebut.

Konflik meningkat pada hari Selasa ketika Yerevan mengklaim jet tempur F-16 Turki menembak jatuh salah satu pesawat tempur SU-25 di wilayah udara Armenia, menewaskan pilotnya. Turki dan Azerbaijan membantah klaim tersebut. [lt/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG