Tautan-tautan Akses

AS Bertindak Kacaukan Jaringan Distribusi Minyak Iran


Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di rapat kabinet di Teheran, Iran, 4 September 2019.
Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di rapat kabinet di Teheran, Iran, 4 September 2019.

Ketika Amerika Serikat, Rabu (4/9), mengambil tindakan untuk mengganggu jaringan pengiriman minyak Iran yang dituduhnya mendanai terorisme, Presiden Donald Trump menyatakan optimis akan terlibat dalam diplomasi dengan Teheran.

"Mereka ingin berbicara. Mereka ingin membuat kesepakatan," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, ketika ditanya mengenai sanksi baru yang diumumkan oleh Departemen Keuangan dan apakah ia bersedia bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, bulan ini di Sidang Majelis Umum PBB.

Presiden Trump menegaskan Amerika "tidak mencari perubahan rezim."

"Mereka punya potensi luar biasa dan saya kira mereka ingin mengambil keuntungan dari itu," kata Trump, Rabu.

Iran, Rabu (4/9), malam mengumumkan pembatalan lebih jauh komitmennya terhadap kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara kuat dunia.

Ini mencakup "pengembangan sentrifugal. Kita akan mengambil langkah ini pada Jumat," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.

Tahun lalu, Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian tersebut, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Berita mengenai Iran mundur lebih jauh dari JCPOA tidak lama setelah setelah Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi pada 10 orang, 16 entitas dan 11 kapal yang diduga dipimpin dan secara finansial mendukung pasukan Quds, Korps Garda Revolusi Islam dan antek terorisnya, Hizbullah. [my/pp]

XS
SM
MD
LG